AMERIKA SERIKAT—Wilayah California Amerika Serikat dilaporkan telah dilanda bencana kebakaran terbesar. Hal ini dikatakan Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California (Cal Fire) yang mengumumkan bahwa dua titik api di utara California telah menyatu membentuk kobaran api terbesar dalam sejarah negara bagian itu.
“Kebakaran kali ini telah memecahkan rekor. Sebuah catatan yang sama sekali tak pernah diharapkan,” ujar wakil kepala Cal Fire Scott McLean, seperti dilansir Los Angeles Times, pada Senin (6/8/2018) malam.
BACA JUGA: California Dihantam Akibat Banjir Bandang, 15 Orang Tewas
Kebakaran telah melanda Kompleks Mendocino sejak bulan lalu, yang disebabkan oleh tingkat kelembaban yang rendah dan angin kencang.
Dalam 11 hari, api telah membakar habis 290 ribu hektar, atau sekitar luas Los Angeles, dan masih terus meluas.
Menurut Cal Fire, lebih dari 140 rumah dan bangunan lainnya telah dilalap api, sementara lebih dari 11.000 bangunan juga terancam si jago merah.
Kebakaran Kompleks Mendocino telah melampaui Thomas Fire yang menghanguskan lahan 280.000 hektar awal tahun ini.
BACA JUGA: Akibat Angin Kencang, Kebakaran California Terus Meluas
Saat ini sekitar 14.000 petugas pemadam kebakaran tengah mengatasi sekitar 20 titik api di negara bagian itu. Sedikitnya sembilan orang dinyatakan meninggal dunia.
Presiden AS Donald Trump dalam cuitannya mengatakan tidak ada cukup air untuk memadamkan api. Dia pun menyalahkan aturan mengenai lingkungan, tanpa melihat faktor penyebabnya dari sisi perubahan iklim.
“Kebakaran hutan di California diperburuk oleh undang-undang lingkungan yang tidak mengizinkan sejumlah besar air tersedia untuk dimanfaatkan secara tepat. Api dialihkan ke Samudera Pasifik. Pohon-pohon harus dibersihkan agar api tak menyebar,” kata Trump.
Sepuluh helikopter dan lima tanker udara telah dikerahkan untuk membantu memadamkan kobaran api. []
SUMBER: ANADOLU