SIAPAÂ yang menyangka almarhum KH. Hasyim Asyari dan Din Syamsudin ternyata memiliki hubungan yang sangat akrab. Tokoh dua organisasi besar ini memang sering bertemu dan melakukan komunikasi bahkan saling melempar joke satu sama lain.
Dilansir pwmu, Din Syamsudin menceritakan satu joke KH. Hasyim Muzadi tentang dirinya dan dikaitkan dengan Nahdlatul Ulama (NU).
“Mas Din Syamsuddin itu sebenarnya kader NU, tapi dia tidak sabar di NU sehingga pindah ke Muhammadiyah. Karena kalau di Muhammadiyah, dia merasa bisa memimpin orang-orang yang selevel, sama tingkat pendidikannya. Nah, kalau saya di NU menghadapi jamaah yang banyak levelnya, sejak dari korak sampai qori,” kata almarhum Hasyim Muzadi saat itu diiringi gelak tawa hadirin.
Tokoh Muhammadiyah ini terlahir dari keluarga NU. Kakeknya bergelar Lebai Dalam, Penasihat Keagamaan Sultan Sumbawa. Sementara sang ayah menjabat sebagai Sekretaris Pimpinan Cabang (PCNU) Sumbawa.
Semasa kecil, Din sekolah di SD NY dan SMP NU. Ia juga pernah menjadi Ketua IPNU Sumbawa (1970-1972). Karena itu, Din sering berseloroh, “Waktu kecil di NU, waktu dewasa di Muhammadiyah, maka insya Allah kalau meninggal masuk surga.”
Kedekatan kedua tokoh ini bukan tanpa alasan. Mereka memiliki obsesi yang sama. Baik Din maupun Hasyim sangat obsesif akan persatuan dan kebersamaan NU dan Muhammadiyah sebagai dua sayap utama Islam di Indonesia.
Seperti diketahui, Hasyim Muzadi menjabat Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU) pada 1999-2000, sementara Din Syamsuddin menjabat Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada 2005-2015. []