Oleh: Harri Ash Shiddiqie
Penyuka sastra dan teknologi, tinggal di Jember
TEKNOLOGI menjanjikan hidup yang lebih nyaman, bukan sekedar diproduksinya peralatan, tetapi juga fasilitas kesehatan, makanan, informasi internet, hiburan tv dan koran.
Tetapi manusia tetap gelisah. Tanyakan pada wanita karir berkehidupan mapan. Bekerja seharian, meninggalkan rumah, meninggalkan anak-anak, secara fisik jauh dari suami. Lantas, apakah di luar sana gemerlap teknologi tidak menyambar sang suami? Facebook, Whatsapp, menawarkan kencan yang tak terbatas, tak terkira.
Bukan hanya wanita karir. Ibu-ibu rumah tangga biasa dalam lingkungan sosialnya, di arena pertemuan arisan, senam, sampai status keluarga, melecut “jaga imajinasi”. Semua mendorong harus terlihat bergaya, trendi, awet muda. Majalah, website, salon, brosur dibanjiri krim kulit anti penuaan, sabuk anti lemak, diet, handuk antioksidan sampai sepatu perawatan refleksi pengencang otot. Semua mengobati resah, gelisah takut tua, takut menjadi rongsokan.
BACA JUGA: Bikin Warganet Baper, Ini Dia Muslimah Cantik yang Dipersunting Ceng Zamzam
Muda dan cantik, yang semula berkah, berganti menjadi bumerang, menyusahkan.
Hanya milik perempuan? Tidak.
Takut tua seorang lelaki merayap menjelang tua. Dihantui keperkasaan yang menurun. Bukan hanya urusan hubungan suami istri, tapi juga keperkasaan memberi biaya hidup nafkah keluarga yang menyusut, hingga akhirnya merasa tak berguna, mengerucut takut dicampakkan.
Apalagi ada kenyataan, menurut WHO, di negara tertentu wanita hidup lima tahun lebih lama dari pria, alasannya karena pria memang lebih sembrono dibanding wanita, rokok salah satu penyebabnya. Lebih menyesakkan ketika ada penelitian bahwa sistem kekebalan pria memang lebih rendah dibanding wanita.
Akhirnya setiap kapal, saat sudah tua pasti berkarat, rongsokan, lalu dijagal menjadi besi kiloan. Selesai.
Ingin tampil cantik atau gagah itu wajar, bahkan manusia di diiming-imingi surga, dimana semua orang tetap muda.
Tindakan yang benar adalah ketika kecantikan, harta, kecerdasan kegagahan dan kekuasaan selalu dijaga, itu semua titipan Allah, anugerah Allah. Kecantikan hanya untuk suami. Harta untuk jalan dakwah. Kekuasaan untuk menyampaikan dan menegakkan Islam. Keliru bila anugerah itu ditelantarkan sehingga tidak ada manfaatnya. Berdosa bila di salah gunakan.
BACA JUGA: Kamu Memang Cantik, tapi Istri Saya Lebih Cantik
Allah berfirman tentang ujian: Bisa berupa keburukan maupun kebaikan. Kecantikan, kaya dan cerdas, dan kekuasaan juga ujian. Bisa mengantarkan ke kemuliaan, tapi tak sedikit yang menjadi bumerang.
Kecerdasan mengantarkan seseorang menjadi alim, menelaah misteri dan keajaiban alam semesta, lalu tunduk kepada Allah SWT. Tapi tak sedikit yang sombong, merasa seluruh alam bisa diterangkan lewat fisika dan matematika, mengatakan bahwa Tuhan tidak ada. Atheis, seperti yang dinyatakan Stephen Hawking, si jenius astrofisika. Kini, di dalam kuburnya, pasti ia menunduk dengan fisikanya, kejeniusannya, sampai pada teori gravitasnya, bahwa itu semua tak ada artinya.
Seorang muslim memiliki kesadaran, manusia hanya makhluk lemah, ia tak pernah mengerti sepenuhnya mengapa daging, tulang dan kulit berproses menjadi tua. Karena waktu? Lalu apakah sang waktu itu? Ia tak bisa di indra, dilihat atau didengar. Selalu berjalan ke depan tanpa pernah bisa dihentikan.
Dari sana seorang muslim tunduk, penuaan hanya sebuah proses, sunatullah. Tua hanya satu tahapan dari kelahiran, remaja, menikah berkeluarga lalu tua. Bahkan masuk liang kubur juga satu bagian tahapan belaka.
BACA JUGA: Dia (Tidak) Cantik!
Berbeda dengan pandangan orang barat yang sudah meninggalkan agama, umur tua dianggap sebagai kecelakaan, laknat atau kutukan. Ada yang mengelu-elukan Marilyn Monroe dan Lady Diana, wajah yang terpampang selalu cantik, selalu menarik. Tak ada foto mereka dengan kulit keriput, karena keduanya memang mati muda.
Tak ada jalan lain, karena kita memang makhlukNya, berserah diri kepadaNya, ridho terhadap segala ketentuanNya. Ketentuan berupa syariatNya, hukum-hukumNya, perintah agar selalu berjuang, dan juga ketentuan berupa takdirNya: lahir, muda, tua, sakit, keriput, jodoh, rejeki, juga mati.
Ya. Allah selalu tunjukkan jalan lurus dan ampuni kami. Aamiin. []