SAYA selalu iri pada perempuan seperti ini:
Dia masih muda, kuperkirakan usianya baru awal 20-an. Jilbabnya gede. Suaranya masya Allah bikin adem saat ia membaca Al Qur’an. Dan di luar semua itu, faktor lainnya cantik, putih dan tinggi. Sempurna!
Dia guru tahsin saya. Dan, saya selalu minta ia mengulang sekali lagi bacaannya setiap kali ia membaca sebuah surah. Saya selalu minta diulangi. Begitu indahnya suaranya. Saya sangat suka.
Diajar sama dia membuatku iri sekaligus mengingatkan saya yang lebih tua ini, pada banyaknya dosa namum ilmu agama yang masih cetek.
Andai aku seorang ibu yang punya anak lelaki, barangkali akan kulamar dia jadi menantuku. Tapi sementara saya mensyukuri bahwa saya dipertemukan olehNya pada anak-anak muda keren macam begini. Dan, punya kesempatan menimba ilmu darinya.
Semoga makin banyak anak-anak muda keren begini. Bukan anak-anak muda yang mencari ketenaran dari panggung-panggung idola atau panggung-panggung sandiwara.
Negeri ini butuh lebih banyak generasi keren seperti guru tahsin saya yang keren itu, agar esok lusa di negeri ini lahir pemimpin-pemimpin hebat punya ilmu agama yang bagus. Bukan seperti yang sudah-sudah. []