KETIKA perang Uhud berkecamuk, para sahabat senantiasa melindungi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka korbankan nyawa mereka demi keberlangsungan Islam dengan melindungi Rasulullah.
Ketika itu Abu Thalhah menjadi pemanah hebat sekaligus tameng bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Thalhah memanah dengan berada di depan Rasulullah. Sementara itu Rasulullah berada di belakangnya.
BACA JUGA: Besarnya Sumbangan Utsman untuk Tentara Perang Tabuk
Bila Abu Thalhah memanah maka Rasulullah mengangkat tubuhnya untuk melihat ke mana larinya anak panah tersebut.
Namun, Abu Thalhah juga berdiri seraya berkata, “Wahai Rasulullah, kutebus engkau dengan ayah dan ibuku. Jangan sampai engkau terkena panah. Biarkan dadaku melindungi dadamu”
Abu Thalhah terus membentengi Rasulullah seraya ia berkata kembali, “Aku masih kuat, wahai Rasulullah. Arahkan diriku sesuai kebutuhanmu. Suruhlah diriku melakukan apa yang kau inginkan.”
BACA JUGA: Saat Istri Para Sahabat Mendengar Suaminya Gugur di Medan Perang
Lalu datanglah seseorang yang datang membawa anak panah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam segera berkata, “Berikanlah anak panah itu kepada Abu Thalhah!”
Abu Thalhah sangat kuat dalam memanah. Kalau ia memanah maka beberapa busur yang digunakannya bisa rusak karena saking kuatnya Abu Thalhah dalam memanah. []
Sumber: Nabi Muhammad di Hati Sahabat/ Penulis: Walid al-A’zhami/ Penerbit: Qalam/ 2016