CARA Allah menyebut nabi Muhammad dalam Alquran sangat istimewa. Berbeda dengan nabi lainnya, nabi Muhammad disebu dengan cara yang berbeda, meskipun namanya hanya disebutkan empat kali dalam Alquran.
Bagaimana cara Allah menyebut nabi Muhammad dalam Alquran?
Cara Allah menyebut nabi Muhammad: Rahmat untuk Semesta
Alah SWT berfirman:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS Al Anbiya: 107)
Ini adalah salah satu pujian tertinggi yang pernah diberikan kepada manusia. Allah telah menyebut diri-Nya sebagai Yang Maha Penyayang, dan Dia telah menamai hamba-Nya yang paling dicintai sebagai rahmat bagi alam semesta . Ini merangkum apa yang dibawa Nabi ke dunia ini —rahmat— dan apa yang dijanjikan misinya di akhirat —rahmat lagi.
BACA JUGA: Penting Diketahui, Inilah 3 Pelajaran dari Kisah Nabi Saleh dalam Alquran
Cara Allah menyebut nabi Muhammad: Berbudi pekerti yang agung
Pujian luar biasa lain yang Allah berikan kepada Nabi terdapat dalam Alquran. Sementara orang-orang menyebutnya gila dan mempertanyakan kecerdasan dan motifnya, Allah menghiburnya . Dia berfirman:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS Al Qalam: 4)
Sebuah ayat tegas yang menandakan bagaimana Nabi ditakdirkan untuk menjadi manusia terbaik yang pernah hidup di Bumi.
Dia berada pada standar karakter tertinggi — yang paling berbudi luhur, paling sabar, paling pengasih, paling sopan, paling penyayang di antara manusia, paling baik kepada istrinya, paling baik kepada teman-temannya, paling baik kepada keluarganya, jujur. , terpercaya, dan masih banyak lagi. Bahkan musuh – musuhnya bersaksi tentang itu.
Karakternya sedemikian rupa sehingga Allah sendiri menyebutkan kebesarannya.
BACA JUGA: Inilah 6 Nabi yang Namanya Diambil sebagai Nama Surat dalam Alquran
Dia Melihat ke atas, dan Sebuah Ayat Terungkap
Ketika Nabi pertama kali pindah ke Madinah, kiblatnya masih ke arah Yerusalem dan bukan ke arah Mekah. Nabi merasa sulit untuk membelakangi Ka’bah saat dia berdoa. Suatu hari dia menengadah ke langit. Dia tidak membuat doa atau permintaan, dia hanya melihat ke atas. Allah tidak hanya menjawab apa yang dicari hatinya, tetapi juga menyebutkannya dalam Alquran. Allah secara terbuka menyatakan cinta-Nya kepada nabi dalam kitab-Nya.
“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.” (QS Al Baqarah: 144)
BACA JUGA: Inilah Kisah Nabi Ilyas yang Diungkap Alquran
Allah Menghiburnya
Berkali-kali ketika Nabi sedih, sedih, atau terpengaruh oleh kematian kerabat dekat, Allah menurunkan ayat-ayat untuk menghiburnya. Banyak surah seperti Surah Duha, Surah Taha, Surah Yusuf, Surah Sharh, Surah Maryam … diturunkan khusus untuk menenangkan hatinya. Begitulah kehormatan Nabi, bahwa hatinya ditenangkan oleh firman Allah sendiri dari langit.
Tidak Pernah Memanggilnya dengan Nama
Di antara keajaiban Alquran yakni Allah tidak pernah memanggil Nabi secara langsung sebagai “Ya Muhammad” seperti yang dia lakukan berkali-kali untuk nabi lain seperti Dawud, Musa, Zakariya, dan lainnya. Sebaliknya, Allah menggunakan istilah sayang, seperti: “Hai kamu yang adalah seorang nabi”, “Hai orang yang membungkus dirinya”, “Hai orang yang menutupi dirinya,” dan lain-lain. Untuk menghormati Nabi, dia tidak pernah disebut dengan namanya sendiri tetapi hanya dengan berbagai gelar dan dengan statusnya yang menunjukkan bagaimana sangat Allah peduli padanya.
BACA JUGA: Kisah Nabi Isa dalam Alquran
Pembelaan terhadap Keluarga dan Pengikutnya
Allah membela Nabi dari tuduhan palsu beberapa kali dalam Quran, tetapi tidak hanya itu, Dia juga membela dan menyebut keluarga dan teman-teman-Nya.
Ada ayat-ayat dalam Alquran yang ditujukan kepada istri-istrinya, dengan istilah terhormat “Ibu-ibu orang-orang beriman.” Anak angkatnya Zaid disebutkan namanya. Ketika beberapa orang menyebarkan desas-desus tentang Aisyah, Allah menanggapi tuduhan mereka dengan menurunkan Surat Nur, di mana lebih dari 20 ayat dikirim untuk membelanya.
Ini hanya beberapa contoh bagaimana Allah membela Nabi-Nya dan Nabi kita Muhammad.
Nabi adalah cahaya penuntun bagi kita semua, dan semakin kita tahu tentang dia, semakin kita akan mencintainya . Mari kita berusaha untuk belajar lebih banyak tentang Al-Qur’an dan lebih banyak tentang Nabi kita. []
SUMBER: ABOUT ISLAM