CARA dakwah mujadalah billati hiya ahsan artinya berdebat dengan cara yang lebih baik. Tetapi kalau dihaluskan lagi bahasanya sama dengan bertukar pikiran. Tetapi kalau dihaluskan lagi bahasanya sama dengan bertukar pikiran. Bertukar fikiran bukan untuk mencari kemenangan dan popularitas melainkan untuk mencari mutiara kebenaran.
Karena itu sungguh bijaksana sekali Allah membubuhi kata-kata ? ‘billati hiya ahsan‘ artinya bahwa bertukar pikiran itu harus dilaksanakan dengan cara yang lebih baik. Ini berarti bahwa bertukar pikiran harus mengindahkan kode etik atau kesopanan.
Umpamanya tidak saling memotong pembicaraan melainkan saling memberi kesempatan, tidak hanya sekedar bicara tanpa argumentasi tetapi bicaralah dengan data dan argumentasi yang dapat dimengerti.
Apalagi jika bertukar pikiran itu diadakan secara resmi untuk membahas sesuatu masalah penting akan diperlukan adanya tata-tertib termasuk moderator sebagai pengatur lalu-lintas pembicaraan, juga sebagai dinding penghalang, sekaligus sebagai penyalur dan penghimpun buah pikiran peserta kemudian menyimpulkannya.
Setiap peserta tidak hanya dibolehkan menyampaikan kritik melainkan harus siap pula dikritik orang, dalam batas-batas kewajaran dan kesopanan.
Pada akhir-akhir ini sistim bertukar-fikiran itu macammacam bentuknya, di antaranya:
- dialog
- debat
- diskussi panel
- seminar
- lokakarya
- polemik
Penjelasan singkat mengenai keenam macam sistim bertukar fikiran tersebut sebagai berikut:
BACA JUGA: 3 Tahapan Dakwah yang Perlu Diperhatikan
Cara Dakwah Mujadalah billati Hiya Ahsan: Dialog
Dialog (Latin) menurut etimologi ialah percakapan antara dua orang atau lebih. Dialog ini dapat dijadikan sebagai salahsatu methoda dakwah.
Dalam pelaksanaannya para peserta bisa terdiri para pemuka agama Islam dan non Islam atau intern ummat Isiam untuk mengadu argumentasi dalam rangka menguji kebenaran pendirian dan atau pendapatnya masing-masing.
Namun akhir-akhir ini dialog sering diadakan untuk mengadakan pendekatan dan mencari titik persamaan antar ummat beragama dalam rangka usaha memelihara kerukunan di antara mereka minimal untuk tidak saling mengganggu di dalam cara penyebaran agama.
Dalam hubungan ini diperlukan adanya kode etik penyebaran agama untuk menjaga kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan oleh semua pihak. Oleh karenanya dari pihak Pemerintah banyak mengambil prakarsa di dalamnya.
BACA JUGA: Wajib Simak Ini! 5 Keutamaan Orang Berilmu yang Perlu Kamu Ketahui
Cara Dakwah Mujadalah billati Hiya Ahsan: Debat
Debat artinya bertukar pikiran secara terbuka untuk membahas masalah yang masih merupakan pro dan kontra dengan memperhatikan aturan dan tata-tertib tertentu.
Methoda ini pada masa sebelum kemerdekaan sering dipergunakan sebagai forum adu argumentasi oleh para eksponen Islam dan non Islam atau sesama eksponen Islam yang berbeda pendapat dalam suatu masalah yang dianggap prinsipil dan perlu segera mendapat pemecahan agar dapat dijadikan pegangan oleh umum, khususnya pihak-pihak yang merasa berkepentingan.
Cara Dakwah Mujadalah billati Hiya Ahsan: Panel diskusi
Panel diskussi diambil dari bahasa Inggris ”Panel discussion”. Setelah diindonesiakan sering diucapkan menjadi panel diskussi yang artinya jalur pertukaran pikiran.
Panel diskussi diselenggarakan untuk membahas satu masalah atau lebih.
Yang menyampaikan pokok-pokok pikiran atau membacakan teks kertas kerja disebutnya panelis, sedang yang hadir sebagai peserta semuanya berhak ambil bagian untuk membahasnya. Methoda ini dapat dipergunakan sebagai salahsatu methoda dakwah, tergantung materi yang dibahasnya serta kemampuan mewarnainya.
Cara Dakwah Mujadalah billati Hiya Ahsan: Seminar
Seminar, suatu rombongan atau grup mahasiswa yang melakukan suatu reset dibawah pimpinan seorang profesor. Demikian menurut Prof. Usman Raliby dalam bukunya Kamus Internasional 1956.
Adapun yang dimaksud dengan seminar di sini ialah suatu pertemuan yang diselenggarakan untuk membahas sesuatu masalah ditinjau dari pelbagai aspeknya, dengan menampilkan beberapa orang pemrasaran yang dianggap ahli di bidangnya dan beberapa orang pembahas atau pembanding utama yang akan membahas prasaran tersebut yang dipimpin oleh moderator.
Untuk merumuskan berbagai kesimpulan dan rokumendasi dibentuklah komisi-komisi. Methoda seminar ini dapat dipergunakan sebagai methoda dakwah tergantung materi yang dibahasnya.
BACA JUGA: Hukum Ulang Tahun Menurut Islam, Ini Dia
Cara Dakwah Mujadalah billati Hiya Ahsan: Loka Karya
Loka-karya ini ada kemiripan dengan seminar di dalam penyelenggaraannya. Yang membedakan di antara keduanya ialah bahwa loka karya ini lebih cenderung bersifat informatif untuk meratakan jalan ke arah teknis pelaksanaan.
Oleh karena itu dalam loka karya para peserta yang hadir nadanya lebih banyak bersikap meminta penjelasan, menyampaikan pendapat dan catatan. Namun Loka Karya inipun dapat dipergunakan sebagai media da’wah sebagaimana halnya seminar.
Cara Dakwah Mujadalah billati Hiya Ahsan: Polemik
Polemik ini berasal dari bahasa Inggris ‘polemics‘ artinya perang pena dalam surat kabar atau majallah.
Namun, demikian bisa juga berfungsi sebagai media pertukaran pikiran melalui surat kabar atau majalah, sekaligus dijadikan salahsatu media dakwah, asal saja mengindahkan kode etik dalam rangka mencari kebenaran tanpa demagogis (bersifat menghasut). []
Sumber: Buku “Da’wah dan Teknik Berkhutbah” Karya: DRS. KHA. Syamsuri Siddiq