TAK bisa dipungkiri di zaman perkembangan internet seperti saat ini, seseorang nyaris tak bisa lepas dari gawai (gadget). Ia bisa kecanduan dengan media sosial, video dan game online hingga bisa membuat seseorang lupa waktu. Padahal keasyikan bermain gadget bisa membunuh rasa sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dan menimbulkan toxic dopamine.
Bagaimana cara menghindari bahaya toxic dopamine atau kecanduan gawai?
BACA JUGA:Â Mengenal Toxic Dopamine, ‘Sang Pembunuh’ Sifat Mujahadah Penuntut Ilmu
Caranya cukup sederhana, yaitu dengan mengurangi aktivitas di dunia maya dan lebih menyibukkan diri menyelesaikan kerja-kerja di dunia nyata. Kalau pun harus online dan mengakses internet, jangan biarkan jari-jari tangan mencari ‘kesenangan’ semu.
Bagi para thalibul ilmi yang terlanjur memiliki ketergantungan dengan sosial media di gadget-nya, barangkali dapat menempuh beberapa treatment berikut ini:
Pertama, minta pertolongan Allah SWT agar disembuhkan dari ‘penyakit’ ketergantungan pada gawai, baik sosial media, video, atau pun game.
Kedua, sadarkan betul diri sendiri bahwa ketergantungan dengan sosial media memiliki dampak buruk—berupa penyakit mental dan perubahan struktur otak bagi diri sendiri—dan orang di sekitar.
Ketiga, susun jadwal proses pengurangan durasi penggunaan gawai dan maksimalkan pada aktivitas dunia nyata. Jauhkan gadget dari fisik selama jadwal aktivitas untuk dunia nyata: baca kitab, meringkas dan menuliskan faidah ilmu hasil bacaan, diskusi, dan aktivitas keseharian lainnya.
Keempat, jika berinisiatif memanfaatkan gadget untuk sarana belajar seperti membaca kitab versi PDF, mengakses Maktabah Syamilah versi Android, menyimak kajian via Youtube, mendengarkan audio kajian ilmu, dan semisalnya, aktifkan mode mute notification. Jika tidak menggunakan akses internet, nonaktifkan data internet pada gadget.
Kelima, metode lain untuk mengurangi intensitas interaksi dengan sosial media adalah membuat simulasi agar otak kita menjadi tidak begitu suka dengan sosial media. Salah satu caranya, aktifkan mode black-white screen atau mode layar hitam-putih (jika gadget sudah memiliki fitur ini) saat mengakses sosial media.
Dalam artikel berjudul ‘Dopamine, Smartphones & You: A battle for your time’ disebutkan bahwa cara ini dapat mengurangi perhatian seseorang pada gadget.
BACA JUGA:Â 8 Tips Atasi Kecanduan Game Online
Keenam, ketika hendak mengakses sosial media, ucapkan ta’awudz dan bismilah. Lalu katakan berulang-ulang pada diri sendiri kalimat ini: ‘Apakah ini benar-benar akan membuat waktu saya lebih berarti?’
Dengan beberapa ikhtiar tersebut, harapannya proses thalabul ‘ilmi akan lebih fokus. Pikiran tenang, segar, semangat dan sifat mujahadah akan hidup kembali. InsyaAllah ke depannya akan lebih produktif. []
SUMBER: DAKWAH.ID