MESKI kunjungan Raja Salman bin Abdul-Aziz Al Saud di Indonesia segera berakhir, namun orang-orang yang terlibat di dalamnya masih menarik perhatian publik.
Selain para pangeran tampan yang mencuri perhatian, seseorang lainnya yang membuat publik geger adalah sosok penerjemah Raja Salman ketika berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo. Dialah Muchlis Hanafi, pria berkacamata yang menjadi penyambung lidah kedua pemimpin negara sebagai penerjemah Raja Salman.
Tidak main-main, Muchlis Hanafi adalah santri jebolan Pondok Pesantren Gontor. Setelah dari Gontor, Muchlis melanjutkan studinya di Kampus Al-Azhar, Kairo, Mesir.
Pria asli Betawi yang tinggal di Cakung ini memang tumbuh dan berkembang dengan lingkungan yang mendukungnya mempelajari Bahasa Arab secara lebih optimal.
Setelah melewati perjalanan panjang, ternyata cara inilah yang mengantarkan Muchlis bisa menjadi penerjemah Raja Salman saat berkunjung ke Indonesia.
Hal yang dilakukan Muchlis adalah dengan rajin menghafal logat pembawa acara berita serta kebiasaannya yang sering menonton film Mesir Berbahasa Arab.
“Pertama saya rajin menghafal logat pembawa berita ramalan cuaca di radio dan kedua, saya sering nonton film Mesir,” papar Muchlis seperti dikutip Liputan6, Rabu (8/3/2017).
Pria yang telah menyelesaikan studi S3 ini memang telah beberapa kali menjadi penerjemah di acara penting. Salah satu yang menjadi kenangan Muchlis adalah saat dirinya menjadi penerjemah dengan mendampingi para hakim agama yang melakukan studi singkat di Mesir.
“Itu tahun 2002. Di sana saya sebagai penerjemah terpilih yang mengalih bahasa Arab-Indonesia dan sebaliknya. Dosennya Mesir, audiensnya Indonesia, itu saya ngomong 4 jam nggak berhenti, karena sendirian dan nggak ada yang gantiin,” tutur Muchlis.
Itulah Muchlis, pria yang terlihat sederhana namun memberikan peranan penting dalam kunjungan Raja Arab Saudi di Indonesia. Karena dengan keberadaan penerjemah inilah komunikasi yang terjalin kedua negara menjadi jelas. []
SatuMedia