Oleh: Nurul Mawahda Iskandar
nurulmawahda117@gmail.com
ALLAH SWT menciptakan manusia dengan bumi sebagai tempat tinggalnya. Manusia hidup berdampingan dengan hewan dan tumbuhan di sebuah tempat yang dinamakan lingkungan. Seluruhnya saling bergantung satu sama lain dan tak akan pernah lepas darinya. Ketiganya sangat membutuhkan lingkungan untuk bertahan hidup.
Islam telah mengatur bagaimana manusia berinteraksi dengan Tuhan dan makhluk hidup serta telah memberi bekal bagaimana manusia memperlakukan lingkungannya dengan baik.
Manusia sebagai pemimpin di muka bumi dan sebagai makhluk yang bisa berpikir diberi amanah oleh Allah untuk menjaga dan mengelola lingkungan dengan baik. Sebagaimana dengan firman Allah dalam surah Hud ayat 61:
هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ ۚ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ
Artinya: “Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).” (QS. Hud: 61)
BACA JUGA: Benarkah Kenakalan Remaja karena Pengaruh Lingkungan?
Sudah sepatutnya kita umat muslim menjaga lingkungan dengan baik berdasarkan Alquran dan hadis. Adapun beberapa dalil yang dapat kita aplikasikan sebagai cara pengelolaan lingkungan, yakni:
Pertama, memanfaatkan lingkungan.
Sesuai dengan firman Allah surah An-Nahl ayat 11:
يُنْبِتُ لَكُمْ بِهِ الزَّرْعَ وَالزَّيْتُونَ وَالنَّخِيلَ وَالْأَعْنَابَ وَمِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya: “Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.”
Ayat tersebut menjelaskan bahwa agar kita memanfaatkan lingkungan sebaik mungkin yang dapat dilakukan dengan menanam berbagai buah-buahan. Apa yang kita tanam akan bermanfaat bagi lingkungan kita.
Kedua, menanam pohon. Salah satu konsep Islam tentang pelestarian lingkungan adalah minat bercocok tanam dan reboisasi.
Dalam hadis, Nabi saw. mengumpamakan orang yang menanam pohon sama dengan orang yang sedekah.
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلاَّ كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً وَ مَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً وَ مَا أَكَلَتِ الطَّيْرُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةً وَ لاَ يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةً
Artinya: “Tidaklah seorang muslim menanam suatu pohon melainkan apa yang dimakan dari tanaman itu sebagai sedekah baginya, dan apa yang dicuri dari tanaman tersebut sebagai sedekah baginya dan tidaklah kepunyaan seorang itu dikurangi melainkan menjadi sedekah baginya.” (HR. Muslim no. 1552).
Dalam tafsir Imam Qurtubi menjelaskan bahwa bertani hukumnya fardhu kifayah. Menanam pohon mempunyai banyak manfaat karena itu Rasulullah saw. sangat menganjurkannya. Pohon memberi kita oksigen.
Dengan pohon kita akan merasa sejuk. Pohon pula menyerap air dan dapat mencegah terjadinya banjir. Menanam pohon tidak hanya bermanfaat, namun juga dapat menambah keindahan. Segala sesuatu yang indah dapat menyejukkan mata dan jiwa pemandangnya.
Ketiga, menghidupkan lahan yang mati. Dalam firman Allah surah Al-Hajj ayat 5:
وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ
Artinya: “Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.” (QS. Al-Hajj: 6).
Lahan mati dapat terjadi tanah tersebut ditinggalkan, tidak ditanami, dan tidak ada peradaban, kecuali jika nantinya tumbuh pohon. Tanah dapat dikatakan sebagai tanah hidup jika terdapat air dan peradaban. Rasulullah saw. pun menganjurkan dalam hadisnya:
مَنْ أَحْيَا أَرْضًا مَيِّتَةً فَهِيَ لَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang menghidupkan tanah yang mati, maka tanah itu menjadi miliknya.” (HR. Abu Dawud no. 2671).
Keempat, menjauhi merusak alam dan menjaga keseimbangan alam.
Panduan penting dalam Islam mengenai lingkungan adalah menjaga keseimbangan alam tanpa merusaknya. Terkadang manusia merasa dirinya berhak mengekploitasi alam untuk memenuhi kebutuhannya. Namun, pengeksploitasian alam tersebut seringkali melewati batas kebutuhannya.
BACA JUGA: Alquran Sampaikan Pentingnya Menjaga Lingkungan
Maka, sikap yang diperlukan manusia dalam hal ini adalah adil dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Keseimbangan lingkungan sangat penting bagi seluruh makhluk hidup. Karena tidak hanya manusia yang menempati suatu lingkungan, melainkan juga kita hidup berdampingan dengan makhluk lain.
Itulah beberapa langkah yang dapat kita aplikasikan dalam hidup kita untuk menjaga dan mengelola lingkungan kita lebih baik lagi. Apabila kita mengaplikasikannya dalam hidup kita akan hidup dengan tentram dan damai.
Juga kita telah membantu menyelamatkan bumi kita dan makhluk hidup yang lainnya agar kita semua juga hidup dengan nyaman dan tentram. Mari kita terapkan sebagai bentuk ibadah kita dengan Allah dan untuk menggapai ridha Allah. []