ISLAM mengajarkan thaharoh atau bersuci, yakni membersihkan najis. Sarana yang paling pokok untuk bersuci adalah air.
Air digunakan untuk membersihkan berbagai macam najis. Rasulullah ﷺ bersabda dalam sebuah riwayat:
إنَّ الْمَاءَ طَهُورٌ لَا يُنَجِّسُهُ شَيْءٌ
Innal-maa-a thahurun laa yunajissuhu syai’un
“Sesungguhnya air itu suci, tidak dapat dinajiskan oleh sesuatu pun.”
BACA JUGA: 7 Jenis Air dalam Islam yang Boleh Dipakai Bersuci
Dalam buku Panduan Shalat an-Nisaa Menurut Empat Mazhab, Abdul Qadhir Muhammad Manshur menjelaskan sejumlah poin yang berkaitan dengan cara membersihkan najis, yakni sebagai berikut:
Apabila anak laki-laki yang masih menyusui mengencingi pakaian makan cara pensuciannya adalah dengan menyiramkan air pada tempat yang terkena air seni tersebut. Hal ini sebagaimana sabda Nabi ﷺ:
يُغْسَل من بول الجارية، ويُرَشُّ من بول الغلام،
Yughsalu min buwlil-jaariyati wa yurasyu min bawlil-ghulaami
“(Pakaian yang terkena) air seni anak perempuan harus dicuci dan (pakaian yang terkena) air seni anak laki-laki cukup disiram.”
BACA JUGA: Bersuci Menurut Sunnah, Ini Caranya