USIA 30-an sering disebut masa keemasan: karier mulai stabil, pergaulan makin luas, dan kondisi fisik masih cukup prima. Tapi jangan lengah—beberapa penyakit “orang tua” mulai mengintip diam-diam, termasuk asam urat. Banyak orang mengira asam urat cuma menyerang usia lanjut. Padahal, gaya hidup kita di usia 30-an bisa jadi bibit munculnya masalah sendi di usia 40-an.
Kalau kamu pernah ngerasa jempol kaki nyut-nyutan tanpa sebab, sendi bengkak tiba-tiba, atau tubuh pegal setelah makan daging banyak, hati-hati—itu bisa jadi sinyal asam urat mulai mengintai. Yuk, cegah dari sekarang!
BACA JUGA: 7 Penyebab Asam Urat, Kenali Cara Mendeteksi Dini mulai dari Jempol Kaki!
Apa Itu Asam Urat?
Asam urat (uric acid) sebenarnya adalah zat alami yang terbentuk dari pemecahan purin—senyawa yang ada dalam makanan seperti daging merah, jeroan, seafood, dan minuman manis berfruktosa tinggi. Normalnya, tubuh membuang kelebihan asam urat lewat ginjal. Tapi kalau produksinya berlebihan atau pembuangannya terganggu, maka akan menumpuk dan membentuk kristal tajam di sendi. Itulah yang bikin nyeri luar biasa.
Kenapa Usia 30-an Harus Waspada?
-
Metabolisme mulai melambat. Di usia ini, tubuh tak secepat dulu dalam mengolah dan membuang racun, termasuk asam urat.
-
Gaya hidup sering abai. Lembur sambil ngemil, makan instan, jarang olahraga, atau sering minum kopi manis dan soda? Kebiasaan ini bisa memicu asam urat.
-
Stress dan kurang tidur. Ini bukan cuma bikin mood jelek, tapi juga bisa mengganggu sistem metabolik tubuh.
Cara Mencegah Asam Urat Sejak Usia 30-an
1. Jaga Pola Makan Rendah Purin
Makanan tinggi purin = pemicu utama asam urat. Hindari atau batasi:
-
Jeroan (hati, ampela, paru)
-
Daging merah berlebihan
-
Seafood tertentu (kerang, udang, ikan teri)
-
Minuman beralkohol dan soda
Sebaliknya, perbanyak:
-
Sayur hijau (kecuali bayam dan kangkung dalam jumlah banyak)
-
Buah segar, terutama ceri, stroberi, apel
-
Kacang-kacangan (dalam porsi moderat)
-
Karbohidrat kompleks seperti beras merah dan oatmeal
2. Banyak Minum Air Putih
Air putih bantu melarutkan asam urat dan mempercepat pembuangannya lewat urin. Idealnya, minum 2-3 liter per hari tergantung aktivitas dan berat badan.
3. Kurangi Gula, Terutama Fruktosa
Gula (terutama fruktosa) dalam minuman manis, sirup, dan soda bisa meningkatkan kadar asam urat. Gantilah dengan buah utuh atau infused water.
4. Rajin Bergerak
Olahraga ringan seperti jalan kaki, bersepeda, atau yoga bisa membantu menjaga berat badan ideal dan memperlancar metabolisme. Obesitas adalah salah satu faktor risiko asam urat, jadi jangan malas gerak!
5. Hindari Kebiasaan Begadang dan Stress Berlebih
Tidur cukup dan mengelola stress membantu organ tubuh bekerja optimal. Ingat, hormon stres bisa mengacaukan keseimbangan metabolisme dan bikin kadar asam urat naik tanpa disadari.
6. Cek Kesehatan Rutin
Jangan tunggu sakit dulu baru periksa. Cek kadar asam urat setahun sekali, terutama kalau kamu punya:
-
Riwayat keluarga dengan asam urat
-
Gaya hidup sedentari
-
Sering mengonsumsi makanan tinggi purin
BACA JUGA: Makanan Haram, Salah Satu Penyebab Penyakit Asam Urat?
Bolehkah Minum Suplemen?
Jika kamu merasa sudah makan sehat tapi tetap khawatir, beberapa suplemen seperti vitamin C, ekstrak seledri, atau cherry extract dapat membantu menurunkan kadar asam urat. Tapi tetap konsultasikan dulu ke dokter sebelum mengonsumsi suplemen apa pun, ya.
Asam urat bukan lagi penyakit “orang tua”. Dengan gaya hidup modern yang cenderung tidak sehat, usia 30-an bisa jadi titik awal munculnya gangguan metabolisme, termasuk asam urat. Tapi kabar baiknya: ini semua bisa dicegah!
Kuncinya: makan sehat, banyak minum air putih, rutin olahraga, dan cukup tidur. Mumpung masih muda, yuk rawat sendi kita sebelum terlambat. Karena sehat itu investasi—dan sendi yang bebas nyeri adalah modal utama untuk tetap aktif di masa depan! []