CARA mendidik anak ala Nabi Ibrahim dirumuskan dalam sebuah doa yang beliau ucapkan ketika akan meningalkan istri dan anaknya di lembah yang tandus.
Beliau as berdoa kepada Allah SWT: “Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan Kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur”. (QS. Ibrahim: 37)
Ada beberapa nilai luhur yang bisa kita gali dari firman Allah SWT lewat lisan Nabi Ibrahim as. terkait persepsi dalam mendidik anak.
Cara Mendidik Anak ala Nabi Ibrahim yang Pertama, Nabi Ibrahim tahu betul bahwa beliau meninggalkan anak dan istrinya di lembah yang tandus tanpa makanan.
Dalam kondisi tersebut, permohonan yang pertama kali diminta menurut logika umum adalah agar mereka dianugerahkan rezeki yang bisa membuat mereka tetap hidup.
BACA JUGA: Nabi Ibrahim dan 4 Ekor Burung
Namun permohonan pertama yang diminta Nabi Ibrahim as adalah agar mereka mendirikan shalat. Dan orang yang mendirikan shalat dengan sebenarnya adalah orang bertakwa yang telah dijamin Allah SWT.
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya”. (QS. Athalaq: 2-3).
Sama halnya, ketika khalifah Umar bin Abdul Aziz dinasihati agar mengumpulkan hartanya dalam masa yang cukup untuk diberikan kepada anak-keturunannya.
Umar menolak nasihat itu dan berkata: “Jika seandaninya mereka (anak cucuku) adalah orang yang bertakwa, maka sesungguhnya Allah SWT yang akan menanggung rezekinya. Dan jika mereka orang-orang yang fasik maka aku tidak akan membantu mereka dalam kefasikannya dengan harta yang aku wariskan.“
Cara Mendidik Anak ala Nabi Ibrahim yang Kedua, permohonan Ibrahim as selanjutnya juga bukan berupa rezeki yang berbentuk materi, namun beliau memohon agar anak, istri serta cucu-cucu beliau kelak menjadi orang yang dicintai manusia.
Permohonan yang begitu mulia, dan permohonan mulia seperti itu hanya bisa dicapai dengan akhlak yang mulia. Akhlak yang menentukan seseorang dibenci atau dicintai.
Cara Mendidik Anak ala Nabi Ibrahim yang Ketiga, pada petikan doa yang terakhir Nabi Ibrahim memohon rezeki dalam bentuk materi.
“Beri rezekilah mereka dari buah-buahan agar mereka bersyukur”. (QS. Ibrahim: 37).
Namun permohonan ini tidak untuk tujuan mereka kaya materi, tetapi lebih daripada itu agar mereka mampu bersyukur. Bukan kekayaan yang menyebabkan mereka lupa dan kufur.
BACA JUGA: 8 Cara Nabi Ibrahim Menjamu Tamu, Luar Biasa!
Dari pendidikan Ibrahim as bisa dipahami bahwa orientasi dalam pendidikan anak bukan semata karena materi yang akan diraih. Bukan karena “akan kerja dimana setelah lulus”, atau “dapat posisi apa nanti”. Maka dalam orientasi pendidikan anak perlu keseimbangan antara aspek ilmu pengetahuan dan akhlak.
Pendidikan yang pertama kali diberikan kepada anak adalah pendidikan akidah, ibadah dan akhlak. Pendidikan ini menurut imam Gazali hukumnya fardhu ‘ain, setiap Muslim harus mendapatkannya.
Adapun pendidikan yang bersifat skill dan ketrampilan Duniawi yang selanjutnya berbentuk profesi seperti dokter, insinyur dan sebagainya hukumnya fardhu kifayah.
Seorang Muslim boleh berprofesi apa saja, namun ia harus terlebih dahulu menjadi Muslim yang sebenarnya, yang memiliki akidah, ibadah dan akhlak yang baik dan tidak menyimpang dari ajaran Islam. Wallahu a’lam. []
SUMBER: IKADI.OR.ID