Tahukah Kamu, nyeri sendi bukan hanya keluhan orang dewasa saja, tapi juga anak-anak. Terutama anak yang aktif bergerak, sehingga sering terjatuh dan mengalami cedera pada sendi atau ototnya. Namun, gejala nyeri pada sendi dan otot bisa juga jadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius.
Apa saja penyebab nyeri sendi pada anak dan bagaimana cara merawatnya?
Cari tahu jawabannya berikut ini.
Nyeri sendi atau otot akibat kelelahan beraktivitas, umumnya akan pulih dengan cepat. Kondisi ini tidak berbahaya dan sangat umum terjadi pada anak. Namun, anak dengan masalah kesehatan tertentu merasakan gejala ini lebih sering dan bahkan lebih parah dari nyeri sendi biasa. Mereka biasanya mengeluhkan nyeri di area sekitar pahan lutut, siku, dan juga betis.
BACA JUGA:Â Dampak Buruk Kekurangan Zat Besi pada Anak
Rasa nyeri tersebut cenderung muncul di malam atau pagi hari dan disertai gejala lain seperti sakit kepala atau sakit perut. Jika Anda mendapati buah hati Anda mengalami kondisi demikian, jangan menyepelekan gejalanya. Kondisi tersebut bisa jadi tanda bahwa si kecil memiliki penyakit seperti berikut ini:
1. Juvenile idiopathic arthritis
Mungkin banyak orang yang tidak tahu jika penyakit rematik juga bisa menyerang anak-anak di bawah usia 17 tahun. Anak dengan kondisi ini sering kali mengeluhkan nyeri pada tubuhnya sehingga membuatnya lemah dan tidak bergerak dengan bebas.
Peradangan yang terjadi pada sendi anak bisa menimbulkan gejala yang beragam. Jadi, tidak semua anak mengalami gejala yang sama. Kemungkinan besar sendi yang meradang akan memerah, bengkak, dan terasa sakit jika disentuh.
Penting untuk segera memeriksa kesehatan anak secepat mungkin pada dokter. Selain untuk meringankan gejala, pengobatan lebih dini juga bisa mencegah kerusakan lebih parah pada sendi dan tulang anak yang sedang tumbuh.
2. Lupus
Lupus atau systemic lupus erythematosus adalah gangguan autoimun yang memengaruhi hampir seluruh organ tubuh. Kondisi ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melawan infeksi malah menyerang se-sel sehat di dalam tubuh.
Anak dengan kondisi ini biasanya merasakan tangan atau kaki yang nyeri, kaku, dan membengkak di pagi hari. Selain itu, tubuh juga terasa lelah walaupun sudah beristirahat dengan cukup. Gejala tersebut mungkin hampir menyerupai gejala rematik pada anak.
Bedanya, lupus akan menyebabkan demam disertai ruam di sekitar hidung. Ruam tersebut juga akan bertambah parah jika anak terpapar sinar matahari.
3. Lyme disease
Lyme disease adalah infeksi bakteri Borrelia burgdorferi akibat gigitan kutu. Bila anak terinfeksi gigitan kutu ini, akan ada ruam melingkar yang memerah. Selain itu, anak akan mengalami demam, tubuh kelelahan, nyeri sendi atau otot serta kelumpuhan pada wajah.
Ruam pada kulit, biasanya akan muncul dalam waktu tiga minggu setelah digigit oleh kutu. Walaupun gejalanya beragam, kadang nyeri sendi adalah gejala yang paling awal dirasakan oleh anak. Bahkan, bisa jadi satu-satunya gejala yang mereka rasakan.
4. Leukimia
Adanya sel kanker pada sumsum tulang belakang juga bisa menjadi penyebab nyeri sendi pada anak. Sel kanker yang berkembang di sumsum bisa menyerang dan merusak produksi sel darah. Kondisi ini umum menyerang anak-anak, di antara penyakit kanker lainnya.
Selain nyeri pada tubuh, penyakit leukimia bisa menimbulkan gejala lain, seperti tubuh mudah memar dan berdarah. Anak jadi mudah terinfeksi dan mengalami demam terus-menerus. Kondisi ini disertai juga dengan tubuh kelelahan, kesulitan bernapas, pembengkakan kelenjar getah bening, dan sakit perut.
Apa yang harus orangtua lakukan jika si kecil mengeluh nyeri sendi?
BACA JUGA:Â Inilah 3 Kesalahan Orang Tua dalam Mengasuh Anak dan Cara Memperbaikinya
Keluhan nyeri pada sendi anak, sebaiknya tidak boleh Anda sepelekan. Anda bisa meringankan kondisi anak dengan berbagai cara, misalnya:
1. Mengompres bagian yang terasa nyeri dengan handuk yang direndam air hangat.
2. Memijat dan membelai lembut area yang terasa sakit.
3. Mengajaknya berendam atau mandi air hangat.
4. Memberinya obat pereda nyeri, seperti acetaminophen atau ibuprofen. Jangan berikan aspirin pada anak-anak karena berisiko menimbulkan sindrom Reye.
5. Menemani dan memberinya pelukan supaya ia merasa nyaman.
6. Perawatan di atas bisa membantu Anda memulihkan sendi atau otot anak yang kelelahan. Jika rasa nyeri tidak kunjung hilang disertai gejala lain seperti ruam, pembengkakan, demam, penurunan berat badan, serta kelemahan, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
Dokter akan membantu Anda untuk menentukan diagnosis dan pengobatan yang tepat. []
Sumber: Hellosehat