ABU Bakar segera menyusun strategi untuk menumpas gerakan kaum murtad. Di antara strategi yang digunakannya adalah sebagai berikut.
• Terus memberikan semangat keislaman dan meneguhkan keimanan kaum Muslim dari berbagai kabilah. Selain itu, kaum Muslim yang tetap dalam keimanannya diminta untuk bersiap siaga untuk turut serta memerangi kaum murtad.
BACA JUGA:Â Tukang Adzan yang Murtad
• Mengirim utusan kepada setiap kabilah yang murtad untuk mengajak mereka kembali pada Islam, serta mengajarkan kembali tentang prinsip-prinsip islam. Apabila mereka mau kembali pada islam, mereka akan dilindungi. Namun, apabila menolak, mereka akan diperangi.
• Menyiapkan pasukan Muslim yang akan dikirim ke berbagai kabilah sambil menunggu pasukan ‘Usamah kembali ke Madinah. Pasukan yang dipersiapkan ini melibatkan para kabilah yang masih tetap dalam keimanan mereka. Jumlahnya mencapai 400 kabilah.
BACA JUGA:Â Sebab-sebab Murtad
• Membuat posko-posko penjagaan di sekitar perbatasan serangan dari kabilah yang murtad. Mewajibkan seluruh penduduk Madinah untuk menghadiri shalat berjamaah di masjid. Bahkan, sebagian dari mereka juga diperintahkan untuk bermalam di masjid. Saat itu Abu Bakar berkata, “Sesungguhnya sekarang bumi ini dipenuhi orang kafir dan mereka melihat bahwa jumlah kalian sedikit, sehingga kalian menghadapi kemungkinan diserang pada siang maupun malam hari. Musuh yang paling dekat dari kalian sekarang sejauh satu barid (34, 56 km). Mereka ingin agar kita membiarkan mereka dan menerima persyaratan mereka. Namun, secara tegas keinginan mereka kita tolak. Oleh karena itu, bersiap-siaplah dan persiapkan diri.” []
Sumber: The Golden Story of Abu Bakar Ash-Shiddiq/ penulis: DR. Ahmad Hatta, MA/ Penerbit: Maghfirah Pustaka/ April 2014