KITA tahu Allah SWT tidak menyukai orang yang selalu membanggakan dirinya. Orang yang selalu merasa memiliki kelebihan yang tidak bisa dimiliki oleh orang lain, hingga menganggap rendah yang lain. Inilah salah satu penyakit yang banyak menyerang kita. Penyakit ini dikenal dengan istilah ujub (membanggakan diri). Mengapa dikatakan sebagai penyakit?
Seperti halnya penyakit, sifat ujub juga membahayakan seseorang. Ia bersarang dalam diri, dan jika tidak segera disembuhkan maka akan berakibat fatal. Apa itu? Yakni, siksa tiada tara yang akan dirasakan di akhirat kelak. Bahkan, di dunia pun siksanya akan terasa berat.
BACA JUGA: Mengenal Hakikat Kesombongan
Orang Muslim mewaspadai sifat ujub dan berusaha sekuat tenaga agar ujub tidak menjadi sifat dirinya dalam kondisi apapun. Karena, ujub adalah penghalang terbesar kesempurnaan dan kecelakaan terbesar di dunia dan akhirat. Betapa nikmat berubah menjadi siksa karena ujub. Lalu, bagaiman cara mengobatinya?
Pengobatan dari penyakit ujub ialah dengan ingat kepada Allah Ta’ala bahwa apa saja yang diberikan Allah Ta’ala padanya hari ini; ilmu, harta, kekuatan, kemuliaan dan kehormatan itu bisa jadi diambil Allah Ta’ala besok pagi jika Dia menghendakinya.
Juga dengan mengetahui bahwa seberapa banyaknya ketaatan seorang hamba kepada Allah Ta’ala, maka itu tidak sebanding dengan apa yang diberikan Allah Ta’ala kepadanya. Juga dengan mengetahui bahwa Allah Ta’ala tidak bisa didikte untuk memberi sesuatu, karena Allah Ta’ala sumber segala karunia, Pemberi segala kebaikan.
BACA JUGA: Tempat Ditenggelamkannya Qarun, Manusia Kaya Raya yang Sombong dan Kikir
Rasulullah ﷺ bersabda, “Salah seorang dari kalian tidak akan selamat dengan amal perbuatannya.” Para sahabat bertanya, “Termasuk engkau sendiri, wahai Rasulullah?” Rasullah bersabda, “Ya, termasuk aku, hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku,” (Diriwayatkan Al-Bukhari). []
Referensi: Ensiklopedi Muslim Minhajul Muslim/Karya: Abu Bakr Jabir Al-Jazairi/Penerbit: Darul Falah