PELAJARAN pertama adalah tentang seorang manusia yang memiliki pikiran terbuka sekaligus kritis. Hal ini karena Nabi Ibrahim sebenarnya dilahirkan di keluarga penyembah berhala. “Namun, Ibrahim tidak serta merta mengikuti apa yang dianut oleh orang tuanya. Dengan akal pikirannya Ibrahim berusaha mencari tuhan yang sebenarnya.
Pelajaran selanjutnya adalah menjadi manusia yang memiliki keteguhan yang sangat kuat. Nabi Ibrahim berani mengajarkan tauhid di tengah lingkungan yang kental dengan sesembahan berhala. Ada kisah saat ia menghancurkan patung berhala yang berujung pada hukuman keji terhadap dirinya, yaitu dibakar. Namun ia tetap sabar, tegar dan tanpa rasa takut sehingga Allah akhirnya menyelamatkan beliau.
BACA JUGA: Manusia Berlagak Tuhan oleh Utsadz Felix Siauw
Kemudian pelajaran lainnya adalah mengenai tanggung jawab keluarga. Nabi Ibrahim merupakan seorang ayah dan suami yang sukses. Istrinya, Siti Hajar merupakan seorang ibu yang dengan ikhlas dan sabar. Dari tangannya pula Ismail tumbuh menjadi anak yang saleh, yang ketika dimintai pendapat oleh sang ayah tentang perintah Allah untuk menyembelihnya, dengan ikhlas dan ketulusan hati ia menerima perintah Allah tersebut.