KETENANGAN adalah karunia Allah yang hanya diberikan kepada orang-orang yang beriman. Untuk orang beriman, ada beberapa cara meraih ketenangan.
Allah berfirman: “Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allahlah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Fath [48]: 4)
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya pada dirimu ada dua perangai yang Allah cintai yaitu mudah memaafkan dan tidak terburu-buru.” (HR At-Tirmidzi no. 2011)
Islam mengajarkan sikap tenang, hati-hati dan penuh pertimbangan dalam memutuskan perkara. Atau saat menerima informasi, kritik dan saran. Sehingga tidak kemudian langsung ditelan mentah, disampaikan atau disebarkan.
Keutamaan ketenangan
1. Lebih hati-hati dalam segala hal. Sehingga tindakannya tepat sasaran.
2. Penampakan orang yang tenang akan berbeda dengan yang lain. Lisan dan tindakannya lebih teratur dan terarah.
3. Jauh dari penyesalan.
Tenang dalam mengambil keputusan sangat berpengaruh terhadap hasil. Apa yang terjadi bila seseorang gegabah dalam memilih atau memutuskan perkara? Tentunya berujung penyesalan.
4. Jiwanya lapang (sakinah) sehingga tidak panik dalam menghadapi persoalan.
Allah berfirman,
ثُمَّ أَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ
“Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman.” (QS. At-Taubah [9]: 26)
BACA JUGA: Jadi Istri Produktif, Dekatkanlah pada Allah
Berikut adalah tujuh cara meraih ketenangan untuk orang beriman.
1 Cara Meraih Ketenangan: Berkumpul dalam rangka mencari ilmu.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabada: “Tidaklah suatu kaum berkumpul sebuah rumah Allah tabaraka wa ta’ala, mereka membaca Kitabullah azza wa jalla, mempelajarinya sesama mereka, melainkan akan turun kepada mereka sakinah, rahmat akan meliputi mereka, para malaikan akan mengelilingi mereka dan Allah senantiasa menyebut-nyebut mereka dihadapan malaikan yang berada di sisi-Nya.” (HR Muslim no. 2699)
2 Cara Meraih Ketenangan: Berdoa.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya pernah mengulang-ulang kalimat doa berikut dalam perang ahzab:
فَأَنْزِلَنَّ سَكِيْنَةً عَلَيْنَا وَثَبِّتِ الأَقْدَامِ إِنْ لَاقِينَا
“Maka turunkanlah ketenangan kepada kami Serta teguhkan lah kaki-kaki kami saat kami bertemu (musuh)”
Maka Allah memberikan mereka kemenangan dan meneguhkan mereka.
3 Cara Meraih Ketenangan: Membaca al Qur`an.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ia adalah ketenangan yang turun karena al Qur`an.” (HR Bukhari: 4839, Muslim: 795)
4 Cara Meraih Ketenangan: Memperbanyak dzikrullah.
Allah berfirman:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allahlah hati menjadi tenteram.” (QS. Al Ra’du [13]: 28)
5 Cara Meraih Ketenangan: Bersikap wara’ (hati-hati) dari perkara syubhat.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kebaikan itu adalah yang jiwa merasa tenang dan hati merasa tentram kepadanya. Sementara dosa adalah yang jiwa meresa tidak tenang dan hati merasa tidak tentram kepadanya, walaupun orang-orang mememberimu fatwa (mejadikan untukmu keringanan).” (HR Ahmad no. 17894, dishahihkan al Albani dalam Shahîh al Jâmi no: 2881)
BACA JUGA: 8 Perjalanan Setelah Kematian
6 Cara Meraih Ketenangan: Jujur dalam berkata dan berbuat.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya jujur itu ketenangan dan dusta itu keragu-raguan.” (HR Tirmidzi no: 2518)
7 Cara Meraih Ketenangan: Meyakini takdir baik dan buruknya dari Allah.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak beriman salah seorang dari kalian hingga dia beriman kepada qadar baik dan buruknya dari Allah, dan hingga yakin bahwa apa yang menimpanya tidak akan luput darinya, serta apa yang luput darinya tidak akan menimpanya.” (Shahih, riwayat Tirmidzi dalam Sunan-nya (IV/451)
Hal yang paling mengagumkan adalah di ujung kehidupan Allah menyeru para jiwa yang tenang: “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.” (QS. Al Fajr [89]: 27-30)
Wallahu a’lam bi showab. []