DI ANTARA keistimewaan shaf dalam shalat ia merupakan kekhususan yang Allah anugerahkan kepada umat ini, karena dengan demikian mereka menyerupai shaf para malaikat di langit. Dari Khudzaifah radliyallaahu ‘anhu, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kita diistimewakan dari umat lainnya dengan tiga perkara : Shaf kita dijadikan bagaikan shaf malaikat,” (HR. Muslim).
Beberapa tatacara menyusun Shaf dalam shalat berjama’ah
BACA JUGA: Perintah Shalat: Kalau Saja Umat Islam Shalat 50 Waktu
1. Yang di belakang imam adalah yang lebih alim
Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Hendaklah yang ada di belakangku (shaf pertama bagian tengah belakang imam) adalah kalangan orang dewasa yang berilmu. Kemudian diikuti oleh mereka yang lebih rendah keilmuannya. Kemudian diikuti lagi oleh kalangan yang lebih rendah keilmuannya.” (HR. Muslim)
Hal tersebut mengandung hikmah bahwa bila sewaktu-waktu imam lupa/salah dalam bacaan Al-Qur’an, makmum dapat mengingatkannya. Atau sewaktu-waktu imam ada udzur syar’i (misal batal, sakit, dan lain-lain) sehingga imam tidak bisa meneruskan shalatnya, maka orang yang di belakangnyalah yang akan maju menggantikan dan meneruskan imam sebelumnya memimpin shalat berjama’ah.
2. Anak-anak di bagian belakang
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menetapkan bahwa shaf laki-laki di depan shaf anak-anak. Dan shaf anak-anak di belakang shaf laki-laki. Sedangkan shaf wanita di belakang shaf anak-anak. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
BACA JUGA: Jika Muslim Meninggalkan Shalat
3. Imam menghimbau jama’ah agar meluruskan shaf dan menegur bagi yang menyelisihi
Disunnahkan bagi imam setelah iqamah dikumandangkan dan shalat akan ditegakkan agar terlebih dahulu menghimbau para jama’ah agar meluruskan dan merapatkan shaf. [Al Mausu’atul Fiqhiyah al Kuwaitiyah (6/212).]
Sebagaimana hal ini diriwayatkan dalam hadits-hadits diantaranya oleh Abu Dawwud dan Bukhari. [da-dai]
HABIS