APA cara mudah meninggalkan maksiat? Sering-seringlah mengingat kematian.
Perkara yang diyakini terjadi tapi berubah menjadi sesuatu yang diragukan adalah kematian. Sering menyaksikan orang-orang yang sudah wafat tapi banyak yang tidak bisa mengambil pelajaran darinya.
Hasan Basri berkata, “Aku tidak pernah melihat sesuatu keyakinan yang tidak ada keraguan padanya berubah menjadi sesuatu keraguan yang tidak ada keyakinan padanya seperti kematian.”
Sudah pasti mati, tapi praktiknya menyelisihi keyakinan tersebut.
Padahal Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda,
ﺃَﻛْﺜِﺮُﻭﺍ ﺫِﻛْﺮَ ﻫَﺎﺫِﻡِ ﺍﻟﻠَّﺬَّﺍﺕِ ﻳَﻌْﻨِﻰ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕَ
“Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan, yaitu kematian” (HR. Tirmidzi).
Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘anhuma pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam,
ﻓَﺄَﻯُّ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﺃَﻛْﻴَﺲُ ﻗَﺎﻝَ : ﺃَﻛْﺜَﺮُﻫُﻢْ ﻟِﻠْﻤَﻮْﺕِ ﺫِﻛْﺮًﺍ ﻭَﺃَﺣْﺴَﻨُﻬُﻢْ ﻟِﻤَﺎ ﺑَﻌْﺪَﻩُ ﺍﺳْﺘِﻌْﺪَﺍﺩًﺍ ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﺍﻷَﻛْﻴَﺎﺱُ
“‘Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk untuk alam berikutnya. Itulah mereka yang paling cerdas’” (HR. Ibnu Majah).
Cara Mudah Meninggalkan Maksiat, Sadarlah Akan Kematian
Orang yang paling cerdas adalah orang yang selalu sadar bahwa dirinya akan mati. Sedetik lagi, sejam atau beberapa waktu lagi bisa saja Malaikat akan datang menjemput nyawanya. Karena kematian itu datangnya mendadak tanpa aba-aba.
Dengan ini tentu akan bisa menjadi alarm agar seseorang segera meninggalkan maksiat atau semangat dalam beramal sholih.
BACA JUGA: Shalat Tidak Diterima, karena Maksiat?
Abu Hazim Salamah bin Dinar mengatakan,
اُنْظُرْ كُلُّ عَمَلٍ كَرِهْتَ الْمَوْتَ مِنْ أَجْلِهِ فَاتْرُكْهُ
Tinggalkan semua perbuatan yang engkau tidak ingin mati dalam keadaan melakukannya.( al-Mushonnaf 7/194 dalam Min Akhbar as-Salaf as-Shalih hlm 285)
Cara Mudah Meninggalkan Maksiat, Jika Mati dalam Kondisi Terburuk
Bukankah orang yang mudah bermaksiat tidak merasa bahwa kematian itu datang mendadak dan tiba-tiba.
Bisa dibayangkan dalam keadaan bermaksiat Allah memanggil kita. Dalam kondisi terburuk, tengah melakukan riba, zina, durhaka kepada orang tua, zalim kepada orang lain atau yang lainnya.
Hanya berapa lama sih kita akan hidup di dunia? Paling lama berkisar antara 60 hingga 70 tahun. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ، وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ
“Umur umatku berkisar antara enam puluh sampai tujuh puluh tahun, dan sedikit di antara mereka yang melebihi itu.” (HR. At-Tirmidzi)
Cara Mudah Meninggalkan Maksiat, Penentu Kehidupan
Maukah umur yang begitu singkat ini ditukarkan dengan dahsyatnya kehidupan yang abadi. Maka usia yang hanya sebentar akan jadi penentu untuk kehidupan yang kekal selamanya.
Padang mahsyar yang satu harinya sebanding dengan lima puluh ribu tahun, maka apa bandingannya dengan umur seseorang di dunia yang walaupun sampai sembilan puluh tahun?
BACA JUGA: 5 Akibat Berbuat Maksiat
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ
“(Dikatakan kepada mereka) Bukankah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (bukankah) telah datang kepada kamu pemberi peringatan?” (QS. Fathir : 37)
(Al-Imam Al-Bukhari menafsirkan النَّذِيرُ “peringatan” dengan الشَّيْبَ “Uban”)
Cara Mudah Meninggalkan Maksiat, Waktumu
Oleh karenanya isilah diantara waktumu dengan mengingat kematian. Sehingga yang terpikirkan hanyalah bekal apa yang akan dibawa saat menghadap Allah Ta’ala.
Wallahu a’lam bi showab. []