JUMAT pekan lalu, muslim di Inggris digemparkan dengan beredarnya sebuah surat kaleng bertajuk ‘Punish a Muslim Day’ atau ‘Hari Menghukum Muslim’. Muslim Inggris membalas surat berisi kebencian tersebut dengan ‘surat cinta’.
Mereka menyebarkan sebuah surat tandingan bertajuk ‘Love a Muslim Day’ atau ‘Hari Menyayangi Muslim’.
Dalam surat kaleng berisi ancaman terhadap muslim Inggris itu disebutkan 3 April sebagai ‘ Hari Menghukum Muslim’, namun dalam surat tandingannya tanggal tersebut ditetapkan sebagai ‘Hari Menyayangi Muslim’.
Sebagaimana surat ancaman berisi kebencian itu, surat ‘Love a Muslim Day’ ini juga menawarkan poin hadiah. Bedanya, jika dalam surat kaleng ‘Punish a Muslim Day’ poin itu berisi tindakan kejahatan, dalam surat balasan dari muslim ini berisi poin-poin yang mengajak pada kebaikan.
Tersenyum pada seorang Muslim membawa Anda 10 poin, melempar bunga ke orang Muslim adalah 50 poin, dan melakukan perjalanan akhir pekan bersama rekan Muslim Anda membawa Anda 250 poin. Melakukan penggalangan dana untuk orang-orang yang membutuhkan dan menderita di tempat-tempat seperti Yaman, Irak dan Myanmar bernilai 1000 poin.
A response. Happy Mothers Day everyone!#LoveaMuslimDay #UnityinDiversity pic.twitter.com/rN7VF6m8BU
— Shahab📡 (@5haha8) March 11, 2018
Surat ‘Cinta’ itu pertama kali dikirim ke Twitter oleh Shahab Ud’deen. Surat ini disambut oleh ratusan orang dengan hashtag #LoveaMuslimDay.
“balasan sempurna untuk kebencian dan kefanatikan. Rasis tak akan pernah menang #LoveMuslimDay,” tulis akun @wvzzz yang turut mengunggah surat tersebut ke Twitter.
Respon lainnya dilontarkan oleh Profesor Inggris Tahir Abbas. Ia menyebut surat balasan dari muslim ini sangat menginspirasi.
“Ini adalah obat penawar yang sangat inspiratif bagi pembuat kebencian … Berbagai versi dibagikan di media sosial,” tulisnya. []