SHALAT adalah ibadah wajib dan yang paling penting bagi umat Islam. Karena amalan yang pertama kali dihisab adalah shalat.
Dalam keadaan sakit pun kewajiban shalat tidak dicabut, tetap harus ditegakkan. Untuk itu ada beberapa adab yang harus diperhatikan dalam melaksanakan shalat, saat kondisi tubuh sedang sakit.
1. Orang sakit wajib melaksanakan shalat fardhu dengan berdiri, meskipun harus bersandar ke dinding, tiang, atau dengan tongkat.
BACA JUGA: Ini Doa Nabi Setelah Shalat Shubuh
2. Apabila tidak sanggup shalat dengan berdiri, maka sebaiknya shalat dengan duduk sambil menghadap kiblat. Bisa duduk layaknya duduk diantara dua sujud, atau duduk sambil meluruskan kaki. Tergantung pada sakit yang dideritanya.
Cara mengerjakan ruku ialah dengan duduk membungkuk sedikit. Gerakan tangannya sama layaknya shalat biasanya. Cara mengerjakan sujud bisa dengan cara sujud biasanya. Kecuali bagi yang shalat dengan meluruskan kaki, gerakan ruku bungkuknya lebih sedikit daripada bungkuk dalam sujud.
3. Apabila tidak sanggup shalat dengan duduk, boleh shalat dengan berbaring, bertumpu pada sisi badan dengan menghadap kiblat. Dan bertumpu pada sisi kanan lebih utama dari sisi kiri.
Cara mengerjakan ruku cukup menggerakan kepala ke muka atau sedikit menekuk. Cara mengerjakan sujud dengan menggerakan kepala lebih dalam ke muka atau lebih ditundukkan. Jika tidak mampu cukup dengan melakukan isyarat mata yang dibuka dan ditutup sebagai ganti gerakan.
BACA JUGA: Ini Tata Cara Shalat Orang yang Sedang Sakit
Adab-adab ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadits Imran bin Husain, “Pernah penyakit wasir menimpaku, lalu aku bertanya kepada Nabi SAW tentang tata cara shalatnya. Maka beliau menjawab, ‘Shalatlah dengan berdiri, apabila tidak mampu, maka duduklah, dan apabila tidak mampu juga maka berbaringlah’” (HR. Bukhori no.1117)
Di sini Allah tidak mempersulit hambanya dalam melakukan suatu ibadah yang diperintahkannya. Tidak ada satu pun beban syariat yang diwajibkan kepada seseorang di luar kemampuannya. Allah SWT menjelaskan dalam firman-Nya, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al-Baqarah: 286) [ ]