BAGAIMANA cara penunaian fidyah?
Fidyah adalah salah satu bentuk pengganti dari puasa yang tidak dilakukan, hal ini berlaku untuk orang tua yang sudah renta dan orang sakit-sakitan yang tidak kunjung sembuh.
Seperti perintah Allah SWT berikut ini:
“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin” (QS. Al Baqarah: 184).
Adapun ketentuan fidyah sebagai berikut:
1. Cara Penunaian Fidyah: Ukuran fidyah adalah dilihat dari ‘urf (kebiasaan yang layak) di masyarakat setempat. Selama dianggap memberi makan kepada orang miskin, maka itu dikatakan sah. (Lihat Syarhul Mumthi’, 6: 338 dan At Tadzhib hal. 115).
BACA JUGA: Orang yang Mendapat Keringanan Fidyah dan Cara Membayarnya
2. Cara Penunaian Fidyah: Fidyah harus dengan makanan, tidak bisa diganti uang. (Lihat Al Muntaqo min Fatawa Syaikh Shalih Al Fauzan, 3: 140. Dinukil dari Fatwa Al Islam Sual wa Jawab no. 66886).
3. Cara Penunaian Fidyah: Satu hari tidak puasa berarti memberi makan satu orang miskin.
4. Cara Penunaian Fidyah: Bisa diberikan berupa makanan mentah (ditambah lauk) atau makanan yang sudah matang. (Lihat Lihat Syarhul Mumthi’, 6: 325-326).
BACA JUGA: Polemik Wanita Hamil dan Menyusui, Qadha atau Fidyah?
5. Cara Penunaian Fidyah: Tidak boleh mendahulukan fidyah sebelum Ramadhan.
6. Cara Penunaian Fidyah: Waktu penunaian fidyah boleh setiap kali tidak puasa, fidyah ditunaikan, atau bisa pula diakhirkan di hari terakhir Ramadhan lalu ditunaikan semuanya. []
Sumber : E-Book Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah, Penulis Muhammad Abduh Tuasikal, ST, MSc