“CELAKA, celaka, celaka!” Ada yang bertanya,”Siapa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang mendapati salah satu atau kedua orang tuanya telah berusia lanjut, tetapi tidak membuatnya masuk ke dalam surga,” (HR. Muslim).
Saudaraku,
Sungguh celaka, celaka dan celaka! Jika saat ini atau kelak kita sudah berumah tangga, dan orang tua kita sudah lanjut usia, kemudian kita menelantarkannya. Bagaimana tidak celaka? Ayah-ibu yang dulu membesarkan kita pada akhirnyapun melemah, beruban, dan tak sanggup bekerja lagi dan kita tidak tergerak untuk lebih berbakti dengan merawat dan mengurusnya?
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu,” (QS. Luqman : 14).
Saudaraku,
Jangan pernah sia-siakan waktumu bersama orang tua. Karena kelak, engkau akan rindu dengan segala nasihatnya yang menurutmu tidak penting. Karena kelak, engkau akan rindu dengan masakkannya yang menurutmu kurang garam. Bersyukurlah. Berbaktilah pada orang tuamu selagi mereka masih bisa kau bahagiakan. Sebelum terlambat dan menyesali semuanya. []