TASIKMALAYA–Jumat (5/10/2018), Ustaz Abdul Somad mendapat kesempatan mengisi tabligh akbar di Lapangan Jamilega, Desa Tanjung Kerta, kecamatan Pagerageung, kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
“Di Jawa Barat, baru kali ini saya ceramah di luar Kota Bandung,” kata UAS saat mengawali tabligh akbar.
Dalam kesempatan itu, seperti biasa UAS menyilakan jamaahnya untuk menuliskan pertanyaan dalam secaik kertas. Dari beberapa pertanyaan yang diterimanya, ada yang menanyakan soal media sosial dan suap-menyuap.
Ada yang menanyakan mengapa UAS jarang merespons kolom komentar di media sosial (medsos). Padahal, dalam kolom komentar tak sedikit yang menyampaikan caci maki kepada UAS.
“Saya tidak akan membalas cacian. Karena caci maki harus dimaafkan. Kita harus menyayangi orang yang membenci kita,” ujarnya.
Pada carik kertas lainnya, UAS ditanya mengenai sikapnya terhadap fenomensa suap-menyuap dalam seleksi CPNS.
“Jika ternyata ada PNS yang berhasil lolos seleksi, maka otomatis gaji yang ia terima merupakan gaji yang sifatnya haram,” tegas UAS.
UAS menghimbau masyarakat agar tak terjerumus dalam lingkaran suap-menyuap. Ia menekankan sumber rezeki halal itu tak terbatas. UAS berpesan agar masyarakat jangan menutup pintu rezeki yang halal dengan melakukan perbuatan haram.
UAS juga mengatakan bahwa menjadi PNS tidak selalu menjanjikan kebahagiaan. UAS mengaku memiliki teman yang memutuskan berhenti menjadi PNS dan memilih mendirikan usaha.
“Kini, teman saya itu dapat hidup dengan jauh lebih sejahtera,” ucapnya. []
SUMBER: REPUBLIKA.CO.ID