PALU—Andi Mustafa, warga Jalan Kana 2, Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, menjadi salah satu warga yang berhasil selamat dari amukan gempa bermagnitudo 7,4 pada Jumat (28/9/2018) lalu. Andi menceritakan ‘keajaban’ yang dialaminya hingga berhasil selamat.
Andi masih ingat insiden dahsyat yang terjadi menjelang maghrib itu. Kala itu Andi baru saja berwudhu untuk melaksanakan salat maghrib.
“Saya sedang berwudhu di kamar mandi. Kemudian, ambil sarung ehh Maytua bilang keluar saja, keluar saja,” tutur Andi.
BACA JUGA: Cerita Relawan IZI Selamat dari Gempa Palu
Andi kemudian berlari-lari mencari perlindungan. Namun, langkah terhenti sebab jalan menuju pintu keluar tertutup material bangunan. Akhirnya dia hanya terduduk di sana sambil berzikir dengan tasbih, bertahmid dan bertakbir.
Ketika berzikir itulah, kuasa Allah menyelamatkannya. Andi menuturkan, ada cahaya putih muncul dan tembok terbelah. Dari celah itulah dia berhasil keluar dari bangunan rumah dan menyelamatkan diri.
“Tembok rumah ambruk ke belakang. Lalu tahu tahu saya sudah dalam keadaan duduk bersila,” ucap dia.
Saat ini, Andi masih tak percaya atas nikmat tersebut. Menurut dia secara logika, dia tak mungkin bisa selamat.
“Kalau bicara selamat tidak masuk akal,” ungkap dia.
Dalam situasi masih genting, Andi yang berhasil menyelamatkan diri tak lupa mecoba menolong orang-orang terdekat. Ternyata ada dua tetangga yang tejepit reruntuhan bangunan.
“Satu orang selamat. Satunya lagi meninggal karena timbunannya parah sekali,” ujar dia.
BACA JUGA: Kisah Gempa Sulteng: Diselamatkan Adzan Maghrib
Sementara itu, akibat gempa, Andi harus kehilangan sang istri. Namun, anaknya berhasil selamat.
“Saat gempa cuma dua orang. Saya sama istri. Tapi Istri lari duluan dan dia tertimbun,” ucap dia.
Andi menceritakan, anaknya selamat usai berhasil menghindari gundukan tanah. Menurut andi, bentuk tanah saat itu mirip seperti ular besar.
“Ada tiga orang bersama anak saya. Tapi mereka semua tenggelam di tanah,” ungkap andi. []
SUMBER: LIPUTAN6