Penyelam TNI AL Sertu Hendra menceritakan detik-detik ditemukannya black box di kedalaman 30 meter milik pesawat Lion Air JT 610. Balck box itu nantinya bisa menjadi kunci untuk mengungkap jatuhnya pesawat yang membawa 189 orang pada Senin 29 Oktober 2018 itu.
Hendra mengatakan penyelam dari Batalion Intai Amfibi (YonTaifib) dan petugas KNKT itu mengalami kendala karena kontur dasar laut yang berlumpur.
BACA JUGA: Black Box Lion Air JT 610 Ditemukan, Ternyata Harus selalu Terendam Air!
“Kami melakukan penyelaman, memang bentuk kontur bawahnya lumpur, agak sulit, dan serpihan pesawat di mana-mana. Dan kebetulan dengan alat yang kami dipinjami dan digunakan, kami percaya alat,” kata Hendra.
Karena arus laut kencang, penyelam pun menggunakan tali agar tidak terlempar dan terbawa arus.
“Karena tali tersebut agak menghambat, kami kembali lagi ke posisi awal untuk melepas tali. Lalu, kami yakin, kami bodyfare, yakin mengikuti alat yang sudah diberikan,” ungkap Hendra.
Penyelam juga sempat merasa putus asa. “Kala itu kami putus asa mengikuti alat karena tidak banyak ditemukan bongkahan, hanya bongkahan-bongkahan kecil,” ujar Hendra.
BACA JUGA: BPJS-TK Bingung: Gaji Pilot Lion Air Rp 3,7 Juta, Sementara Co-Pilot Rp 20 Juta
Meski dengan berbagai kendala, para penyelam pantang menyerah dan terus mengikuti alat meski sepertinya diarahkan menuju area yang serpihan pesawatnya minim. Namun ternyata black box itu memang tak berada di dalam pecahan bodi pesawat.
“Tapi kami terus, kami ikuti alat. Kami kecilkan areanya, lalu pada tempat yang alatnya menimbulkan sensitif tersebut kami gali-gali, dan ternyata kami mendapatkan black box,” kata Hendra. []
SUMBER: DETIK