RATU Wushu Indonesia, Lindswell Kwok bercerita tentang pengalaman puasa pertamanya. Lindswell yang merupakan seorang mualaf rupanya telah menjalani pengalaman puasa Ramadhan sejak 2 tahun lalu. Istri Ahmad Hulaefi itu mengaku, dulu dirinya menjalani puasa secara diam-diam.
Momen itu terjadi bertepatan dengan latihan di pelatnas wushu. Saat itu, rupanya Lindswell sudah tertarik dengan Islam dan memutuskan untuk menjadi mualaf. Namun, hal itu masih dia rahasiakan dari keluarganya.
Lindswell berupaya menjaga perasaan kedua orang tua, lima kakak, dan keluarga besarnya.
BACA JUGA: Lindswell Beberkan Awal Dia Mulai Cari Tahu soal Islam
“Aku enggak mau bikin heboh,” kata Lindswell, Jumat (10/5/2019) lalu.
Dia pun merahasiakan status mualafnya itu dari Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI). Sebab kakak kandung Lindswell, Iwan Kwok, berada di jajaran PB WI.
Ramadhan lalu, Lindswell pun tetap berlatih maksimal, tanpa mengurangi porsi latihan sedikitpun kendati dia sedang menjalani puasa Ramadhan.
“Puasa pertama pertama itu aku latihan di pelatnas, jadi berasa lemesnya enggak terlalu. Karena, kan memang memang sudah diniatin, aku pengen puasa, pasti bisa. Itu yang aku tanamkan padahal capeknya luar biasa,” kata Lindswell.
Tekad Lindswell dalam berpuasa justru membuatnya memiliki ketahanan fisik yang kuat selama menjalani latihan di pelatnas.
“Karena (puasa) diam-diam itu aku justru enggak mengeluh, karena memang tidak bisa, takut ketahuan. Aku justru semakin jadi kuat. Sebaliknya, yang aku lihat semakin ngeluh jadi cepat haus, lemes,” ujar perempuan asal medan 27 tahun itu.
Untuk mengecoh pelatih, Lindswell tetap membawa botol minum saat latihan di bulan Ramadhan. Tapi, dia tak akan meminumnya.
“Dulu pas puasa aku tetap bawa air, airnya tetap diguyur buat cuci muka. Kan dingin ya, jadi seger lagi. Soalnya waktu itu aku enggak bisa ngadu, enggak bisa leyeh-leyeh, enggak bisa manja dan porsi latihan sama. Karena, pelatih enggak tahu jadi mau aku harus kuat,” ujar Lindswell.
Saat itu puasa menjadi tantangan tersendiri bagi Lindswell, termasuk soal menyiasati sahur dan berbuka, karena saat itu dia tidak ingin ada orang lain yang tahu tentang ibadah yang sedang dijalaninya itu.
“Pernah waktu itu aku sedang sahur, saat tinggal di Medan (lokasi pelatnas wushu), tahu-tahu pintu kamarku diketok dari luar. Rasanya lemes kayak mau diterkam harimau,” kata Lindswell.
Alhamdulillah, Lindswell mengaku, kini dirinya lega karena akhirnya bisa menjalani puasa dengan relaks tanpa sembunyi-sembunyi lagi soal statusnya sebagai muslim.
BACA JUGA: Cerita Lindswell Bawa Ember dan Gayung ke Kamar hanya untuk Wudhu
“Ulai (sapaan karib Ahmad Hulafei) mengingatkan agar kami lebih serius ibadah. Kan, kemarin-kemarin semua terhalang, enggak bisa puasa, ibadah enggak maksimal, sekarang ibadah lebih nyantai, ya kita lebih maksimal,” ujar Lindswell.
Selain itu, ibunda Lindswell, Nuraini, sedikit banyak mulai mengerti puasa Ramadhan yang dijalani Lindswell.
“Saat telepon, mama bilang nanti kalau sudah tiba waktu makan, meskipun belum bilang puasa, saya yakin mama tahu saya puasa, saya diminta banyak-banyak minum air putih,” ujar Lindswell. []
SUMBER: DETIK