ITALIA– Seorang perawat asal Inggris yang berada di garis depan pencegahan virus corona di Italia, Connor McAinsh, menceritakan situasi menyedihkan yang terjadi akibat wabah virus ini.
Menurut McAinsh rumah sakit kewalahan menghadapi pandemi. Pasien bahkan dirawat dengan label “angka” karena begitu banyaknya yang datang ke rumah sakit.
Berbicara setelah menyelesaikan shift malam, McAinsh yang kelelahan usai bekerja di Rumah Sakit Gavazzeni di Bergamo, mengatakan arus kedatangan pasien seperti tanpa henti.
BACA JUGA: Terima Pasien Corona Tiap 5 Menit, RS di Italia Capai Titik Saturasi Total
Menurutnya, segera setelah satu pasien meninggal dan dikeluarkan dari bangsal, bangsal itu segera diisi dengan pasien lain yang berjuang untuk hidup.
“Tingkat kematian naik begitu tinggi, segera setelah ada kematian atau bahwa kami dapat memindahkan seorang pasien dari rumah sakit kami ke salah satu rumah sakit pertama yang membawa orang dengan penyakit menular karena mereka memiliki bangsal untuk itu, segera kami akan menerima pasien baru,” kata McAnish kepada ITV News, Sabtu (21/3/2020).
“Ini hanya arus orang tanpa henti yang datang dan segera setelah kami memiliki tempat tidur, kami memiliki pasien baru yang membutuhkan perawatan kritis,” lanjutnya.
“Jadi itu jauh lebih pribadi, ada kurang satu untuk satu hubungan dengan pasien kami sekarang, mereka hanya menjadi, Anda tahu, (sebagai) angka.”
Di Italia terjadi lonjakan pasien COVID-19 yang meninggal. Penguburan terjadi setiap 30 menit di pemakaman lokal di Bergamo.
Italia menjadi negara yang paling parah terpapar virus corona di dunia setelah jumlah kematiannya mencapai 4.032 orang, melampaui jumlah kematian di Cina yang berjumah 3.255 orang.
Foto dan video terbaru telah menunjukkan adegan menyedihkan di sebuah rumah sakit di Italia, yang mana pasien yang sakit kritis terhubung dengan mesin yang membuat mereka tetap hidup.
Di rumah sakit utama di Bergamo, rekaman menunjukkan pasien di sebuah bangsal mengenakan helm “gelembung plastik” dan terengah-engah.
BACA JUGA: Beredar Foto Puluhan Truk Militer Italia Angkut Mayat Korban Covid-19 untuk Dikremasi
Petugas medis dengan jas hazmat berlari dari satu pasien ke pasien lain untuk menawarkan bantuan. Helm “gelembung plastik” itu merupakan alat menyamakan tekanan udara di paru-paru pasien.
McAnish mengatakan rumah sakit telah menyiapkan tenda untuk orang meninggal dan ada pemakaman setiap 30 menit di pemakaman lokal. Menurutnya, keluarga para korban tidak ada di sana ketika mereka diistirahatkan, dan terakhir kali keluarga melihat mereka hidup biasanya ketika mereka dikumpulkan di rumah dengan ambulans.
McAnish telah memperingatkan petugas medis Inggris untuk menganggap serius ancaman virus corona baru. Menurutnya, Italia belum siap untuk pandemi. []
SUMBER: ITV NEWS