PRANCIS–Putri Nourah Al-Faisal, pendiri Nuun Jewels, sebuah label perhiasan yang berbasis di Paris, mengungkapkan soal diskriminasi yang ia terima dari surat kabar Prancis, Les Echos. Di media sosial, putri Arab Saudi ini berbagi cerita tentang pengalamannya bersinggungan dengan surat kabar Prancis Les Echos. Menurut wanita muslim yang merupakan desainer ini, surat kabar tersebut enggan menampilkan gambar dirinya karena dia berhijab.
“Sebagai perancang perhiasan wanita Saudi yang bekerja di Eropa, ada saat-saat saya menghadapi segala macam diskriminasi. Sesuatu terjadi hari ini yang saya rasa tidak bisa dibiarkan berlalu,” tulis Putri Nourah dalam unggahan yang dibagikan di akun Instagram miliknya, seperti dilansir dari Arab News, Rabu (16/9/2020).
Ia menuturkan, awalnya, Nuun didekati oleh Les Echos. Mereka kemudian meminta untuk memberikan foto dari beberapa karyanya untuk mengisi sebuah artikel tentang perhiasan di surat kabar tersebut. Mereka juga meminta foto Putri Nourah. Namun, Les Echos kembali meminta foto yang lain. Karena itu, Nuun memberikan mereka akses ke file yang berisi beberapa foto profil profesionalnya.
BACA JUGA:Â Diskriminasi, Gadis Ini Dipaksa Lepas Hijab saat Ikut Wajib Militer
Dalam unggahannya, Putri Nourah mengatakan bahwa ia dikirimi pesan melalui agen koordinator humas yang menjelaskan bahwa gambar yang dibagikan tersebut tidak sesuai. Namun, disebutkan mereka siap untuk menerima gambar tanpa hijab. Jika tidak, surat kabar itu tidak akan menggunakan Nuun Jewels dalam artikel mereka.
Tanggapan tersebut jelas membuat Putri Nourah kecewa. Ia mengatakan kepada Arab News bahwa perilaku tersebut tidak bisa dilawan hanya dengan tetap diam dan tenang.
“Rasisme dan diskriminasi ada di mana-mana di seluruh dunia. Itu adalah sesuatu yang harus kita tangani, sebagai masyarakat, kita harus terus membahasnya,” ujarnya.
Meskipun insiden ini bersinggungan dengan media Prancis, namun Putri Nourah ingin menekankan bahwa itu sama sekali bukan representasi (penggambaran) dari orang-orang Prancis atau negara tersebut. Ia menekankan itu dalam unggahannya.
“Teman dan rekan kerja saya di Prancis semua telah mengirimi saya pesan yang mengatakan itu adalah sesuatu yang tidak dapat diterima.”
BACA JUGA:Â Curhat Pegawai Resto Cepat Saji di AS, Dipulangkan karena Berhijab
Berikut ini pernyataan lengkap Putri Nourah dalam unggahan di Instagramnya, Jumat (11/9/2020).
“Sebagai seorang perancang perhiasan wanita Saudi yang bekerja di Eropa, ada kalanya saya menghadapi semua jenis diskriminasi. Saya telah menemukan bahwa kebijakan terbaik adalah bekerja keras dan membiarkan kesuksesan saya berbicara sendiri. Sebagian besar hal ini telah membantu saya dengan baik, namun, sesuatu terjadi hari ini yang saya rasa tidak dapat saya lepaskan.
Izinkan saya memulai dengan mengatakan bahwa saya sama sekali tidak percaya bahwa perilaku yang saya gambarkan (ini) mewakili budaya Prancis. selama bertahun-tahun saya mulai menganggap teman-teman saya dan orang-orang yang bekerja dengan saya di Prancis sebagai keluarga. Saya juga mendapatkan dukungan dari media Prancis yang telah menerima saya sebagai salah satu dari mereka.
NUUN didekati oleh Les Echos, dan diminta untuk mengirimkan gambar dari beberapa pekerjaan saya untuk sebuah artikel tentang perhiasan. Mereka juga meminta gambar saya yang kami berikan. Mereka kemudian kembali kepada kami dengan permintaan untuk lebih banyak gambar, jadi kami memberi mereka akses ke file yang berisi beberapa foto profesional saya.
Pagi ini kami dikirimi pesan melalui agensi humas yang menjelaskan bahwa gambar yang dibagikan tidak SESUAI dengan gambar desainer lain dan bahwa (itu bisa diterima) kecuali kami siap untuk membagikan gambar tanpa hijab, mereka tidak akan menggunakan NUUN JEWELS di artikel.
https://www.instagram.com/p/CE_RILzheGS/?utm_source=ig_web_copy_link
Saya tidak terkejut bahwa diskriminasi terang-terangan semacam ini ada di dunia, tetapi dari outlet media yang konon liberal, itu mengejutkan. Sebagai seorang wanita Muslim, saya bangga dengan agama dan budaya saya, saya selalu berusaha untuk mewakili budaya saya dengan kemampuan terbaik saya. Diskriminasi berbahaya dan mendarah daging di banyak institusi di seluruh dunia dan kita harus mengeksposnya di mana pun kita menemukannya. Hari ini saya menemukannya di LES ECHOS.
Pada catatan terakhir, saya hanya ingin mengatakan bahwa apa yang menurut saya paling mengganggu adalah kemudahan permintaan ini dibuat tanpa memikirkan benar atau salah. Apakah mereka akan meminta seorang wanita Hasid untuk melepas wignya karena tidak ada orang lain yang memakainya? Lalu apa bedanya? Mengapa satu budaya dan agama dihargai sementara yang lain diabaikan?
Menurut mereka, mengapa perilaku ini dapat diterima dan mengapa mereka tidak takut akan akibatnya? Ini memberi tahu saya bahwa ini adalah perilaku yang dapat diterima di dunia mereka, tetapi saya di sini untuk mengatakan bahwa itu tidak akan pernah terjadi.” []
SUMBER: ARAB NEWS