CERITA tentang Raja Arab Saudi menjabat Salman bin Abdulaziz al-Saud sepertinya masih menarik untuk menjadi pembahasan. Kali ini cerita datang dari Raja Salman berkaitan dengan sebuah penjara di Arab Saudi. Tidak main-main, untuk menegakan keadilan di tempat Masjidil Haram berada itu Raja Salman sediakan penjara khusus anggota keluarganya yang melanggar aturan.
Sikap disiplin yang membuat Raja Salman tetap berwibawa itu bahkan diungkapkan oleh salah satu penulis kenamaan asal Inggris bernama Robert Lacey.
“Raja Salman memiliki otoritas besar dalam keluarga. Dia dicintai sekaligus ditakuti,” kata Robert Lacey, dilansir Washington Post, Jumat (10/3/2017).
Dan cerita penjara Raja Salman untuk anggota keluarganya itu untuk pertama kalinya menghukum salah satu pangeran yang melanggar aturan. Pertama kalinya setelah 40 tahun sejak berdirinya penjara itu, kerajaan Arab Saudi melakukan ekseskusi hukuman mati pada Pangeran Turki bin Saud bin Turki bin Saud al-Kabeer.
Pangeran Turki bin Saud bin Turki bin Saud al-Kabeer saat itu menembak seseorang hingga tewas sesaat setelah dirinya terlibat perkelahian di sebuah tempat pada tahun 2012 silam. Hukuman tersebut sama dengan hukuman yang diberikan pada rakyat Arab Saudi lainnya dengan kesalahan sama.
Nasim Chowdhury, seorang konsultan bisnis kenamaan di Makkah mengatakan Raja Salman adalah seorang pemimpin tangguh dan dikagumi selama beberapa dekade.
“Dia adalah salah satu anggota keluarga kerajaan paling populer,” katanya.
Raja Salman yang kini berusia 81 tahun ini juga dikenal seorang arbitator atau mediator yang membantu menyelesaikan sengketa, khususnya perselisihan di antara keluarga kerajaan, demikian Republika. []