CHRISTCHURCH–Salah seorang korban selamat dalam teror penembakan di dua masjid wilayah Christchurch, Selandia Baru, mengaku masih terbayang dengan hari kelam tersebut. Pria bernama Ramzan Ali ini selamat karena bersembunyi di bawah meja.
Ramzan mengaku menyaksikan beberapa jamaah yang ketakutan melihat orang-orang ditembak mati di depan mata mereka. Seorang pria duduk di sana dan sempat memintanya untuk tidak keluar dari persembunyian. Nahas, pria yang memintanya tetap bersembunyi justru ditembak.
BACA JUGA: Ribuan Jemaah Al-Aqsha Shalat Gaib untuk Korban Penembakan Masjid di Selandia Baru
“Darah itu memercik ke arahku dan aku berpikir, ‘Ya Tuhan, apa yang akan terjadi padaku sekarang?’ Untungnya, aku masih hidup,” kata Ramzan kepada Newshub New Zealand, Jumat (15/3/2019).
Ramzan menceritakan awal kejadian penembakan. Waktu itu, para jamaah baru saja hendak memulai shalat Jumat di Masjid Al-Noor. Dia memperikirakan ada sekitar 300 jamaah sholat di sana. Ia terus berdoa agar para pelaku segera kehabisan peluru, dan ia bisa melarikan diri.
“Saya berdoa semoga mereka kehabisan peluru, jadi yang saya lakukan saat itu adalah menunggu dan berdoa kepada Tuhan, ‘Tolong agar mereka kehabisan peluru’,” ungkap Ramzan.
BACA JUGA: Ini Bentuk Solidaritas Tinggi Warga Selandia Baru kepada Muslim
Doanya diijabah, ketika salah satu pelaku berhenti menembak. Saat pelaku sedang mengisi ulang peluru, ia akhirnya berhasil melarikan diri. “Saya adalah orang terakhir yang keluar dari masjid itu hidup-hidup,” kenang Ramzan. []
SUMBER: NEWSHUB NEW ZEALAND