IRAN—Sebuah saluran televisi Iran dilaporkan telah menyiarkan sebuah video kontroversial pada Sabtu (26/11/2017). Dalam video tersebut ditampilkan seorang tentara anak-anak berbicara tentang pengalamannya dikirim ke Suriah untuk berperang membela rezim Assad.
Dalam video tersebut, seorang reporter bertanya kepada seorang remaja laki-laki soal usia dan remaja tersebut menjawab “13.” Sementara seorang pria bersenjata lain di samping anak tersebut mengatakan bahwa dia adalah “anak termuda,” Alarabiya melaporkan pada Ahad (26/11/2017).
Video tersebut telah memicu perdebatan di Iran, terlebih ketika anak yang berasal dari provinsi Mazandaran, mengatakan bahwa dia datang ke Suriah di bawah pengaruh Qasem Soleimani, komandan Pasukan Iran.
“Anak ini seharusnya bersekolah dan bermain bukan berada di medan perang, di mana orang-orang dewasa terbunuh,” kata seorang aktivis Iran.
Sebuah laporan oleh Human Rights Watch (HRW) menyerukan penyelidikan mengenai perekrutan anak-anak ke Suriah oleh Garda Revolusi Iran. HRW meminta masyarakat internasional dan PBB untuk memulai penyelidikan atas masalah tersebut dan menambahkan Iran ke daftar tahunan pelaku pelecehan anak.
Dalam laporan yang dirilis pada awal Oktober tersebut, mengatakan bahwa usia anak-anak yang direkrut mulai dari usia 14 tahun. Anak-anak tersebut juga ikut dalam kelompok bersenjata Afghanistan yang secara eksklusif terdiri dari sekitar 14 ribu pejuang yang didukung oleh Iran, dan berjuang di samping kekuatan rezim Iran. []