JAKARTA—Badan Koordinasi Mubaligh Indonesia (Bakomubin) segera menggelar Festival Muballigh Indonesia (FMI). Kegiatan ini diselenggarkan untuk mencetak kader dakwah dari generasi milenial. FMI didukung oleh Kemenag, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kementerian Sosial, serta Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI).
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Bakomubin, Prof. Dr. KH. Deddy Ismatullah. SH. MH. Generasi milenial memiliki potensi besar untuk meneruskan estafet dakwah Islamiyah di Indonesia.
“Mereka adalah generasi penerus. Karenanya dari sekarang kita siapkan mereka menjadi dai yang visioner, cerdas, dan tangguh dengan metode dakwah rahmatan lil alamin dalam rangka penguatan NKRI lewat ajang FMI,” katanya dalam konferensi pers di kantor DPP Bakomubin, di Jakarta, Sabtu (2/6/2018).
Prof Deddy menambahkan, Festival Mubaligh Indonesia bukan bagian dari program sertifikasi dan pendataan ulama versi Kementerian Agama. Tidak ada kaitannya dengan 200 ulama versi Kemenag.
Pada kesempatan yang sama Sekretaris Jenderal Bakomubin, Abdurrahman Tardjo menjelaskan, FMI merupakan bagian dari rangkaian peringatan Milad Bakomubin ke-22.
Kegiatan ini akan dilaksanakan setelah Idul Fitri tahun ini. Untuk tahap awal kegiatan ini akan diikuti dari dai-dai dan muballigh muda dari beberapa kabupaten dan kota. Dari sini diharapkan muncul mubalilgh yang dapat menyampaikan risalah Islam dengan bahasa dan gaya kekinian.
Ketua Panitia Nasional Milad Bakomubin ke-22 Ahmad Rizal menambahkan, tiap kabupaten dan kota akan diwakili tiga peserta dengan rentang usia 15-25 tahun. Mereka akan diseleksi kembali untuk berlaga di tingkat provinsi. Selanjutnya para finalis terpilih akan berkompetisi di Jakarta yang akan disiarkan oleh stasiun televisi nasional. []