Oleh: Eriga Agustiningsasi, S.KM
Penyuluh Kesehatan
erigamumtazah@gmail.com
KEHIDUPAN millenial sangat unik jika diikuti. Betapa tidak? Banyak konten di media sosial yang menarik minat kalangan yang sebagian besar adalah generasi kelahiran tahun 2000-an ini. Berbagai challenge sering menantang kalangannya.
Mulai dari yang biasa-biasanya saja hingga yang luar biasa. Alasannya simpel, buat seru-seruan aja!
Dari challenge tik tok, hingga berbau horor yang sedang booming, Lathi. Konten-konten seperti ini semakin menjamur di saat masa pandemi, masa dimana banyak waktu yang dihabiskan di rumah saja.
BACA JUGA: #RamadhanChallenge, Pada Bulan Ramadhan Saya akan…
Sekolah masih libur, tidak ada aktivitas belajar mengajar di sekolah, semua beralih di rumah dengan pembelajaran daring/online. Otomatis kuota telah menjadi kebutuhan pasti telah terpenuhi.
Sambil menyelam minum air. Begitu kiranya pepetah yang menggambarkan kondisinya. Mengerjakan tugas sampai merasa lelah dan bosan dan akhirnya mencari hiburan. Berbagai challenge jadi pilihan.Yang penting hati senang. Bukankah demikian?
Berbagai challenge tidak sedikit yang dilakukan oleh generasi muslim. Bahkan jumlahnya sangatlah banyak. Alasannya sama, cuman buat seneng-seneng aja!
Mereka berani ambil resiko malu, dan walaupun harus merogoh kocek yang mahal dalam pembuatan video challenge. Bak seorang artis yang membuat album video clipnya. Bedanya yang ini di akun sosmednya sendiri. Karena hari ini media sosial telah menjadi media ekspesi kaula muda.
Tak perlu masuk televisi untuk menjadi orang yang terkenal. Berbekal kreativitas, dan handphone yang memadai, cukup menjadi alat untuk membuat challenge atau konten konten lainnya. Namun, apa yag terjadi jika millenial ditantang untuk Challenge Remaja Syar’i, siapa yang berani?
Millenial, generasi penerus peradaban ini memang saat ini sednag di masa-masa transisi antara masa remaja dengan dewasa. Sudah saatnya mencari jati dirinya. Mencari identitas siapa dirinya, untuk apa dia di dunia dan akan kemana setelah di dunia ini.
Mungkin tiga pertanyaan itu perlu dijawab dengan menggunakan akal sebagai acuannya. Benar-benar berpikir.
Mungkin kegiatan ini jauh dari kata asyik dibanding dengan bersenang-senang dalam pembuatan konten-konten penyenang hati. Namun percayalah, efek yang ditimbulannnya sangatlah besar, bahkan mampu mengubah hidupmu! Gak percaya? Maka coba dengarkan penjelasan berikut kemudian pikirkan, pahami dan lakukan! Sudah siap mengikuti challenge remaja syar’i?
Pertama yang harus dilakukan adalah luruskan niat. Niat dalam melakukan challenge ini semata-mata hanya karena Allah. Bukan karena cuman iseng aja atau cuman buat seneng-senengan aja. Menjadi remaja yang lebih baik daripada kemarin. Menjadi remaja perubah bukan yang diubah. Menjadi remaja dambaan umat, dambaan Allah dan dirindu JannahNya.
BACA JUGA: Menjawab Challenge yang Sebenarnya
Kedua, pahami hakikat hidup. Dengan memahami hakikat hidup, kamu akan memahami apa tujuan hidupmu sebenarnya di dunia ini? Aapa yang harus kamu lakukan di duniai ni? Mengapa ini perlu dilakukan? Karena remaja yang belum tau tujuan hidupnya, maka dia akan hidup sesukanya sendiri, dengan alasan, yang pentinga aku seneng, hidup cuman sekali,seneng-senengin aja dulu!
Ketiga, istiqomahkan dengan senantiasa meng on kan pemikiran kitra .artinya
Selalu ingat dan panggilah pemahaman kita terkait dengan hakikat hidup kita dunia ketika dirimulai beranjak kepada hal yang berbau maksiat.
Dengan seperti itu, kehidupan akan di disi dengan aktivitas yang bermanfaat, karena dia tahu bahwah hidupnya untuk ibadah yang kelak akan Allah minyai pertanggungjawaban di setiap perbuatan yang dilakukan.
Masih muda, hidup cuman sekali, jadilah berarti!
Challenge Remaja Syar’i, Siapa Berani? []