AMERIKA SERIKAT–Seorang gadis berusia 19 asal Maryland, Amerika Serikat (AS) menderita penyakit paru-paru akibat menggunakan vape dan Juul (rokok elektrik). Kini Claire Chung harus berjuang melawan penyakit ganas yang hampir merusak semua jaringan paru-parunya akibat asap Vape.
Awalnya Chung mengalami demam 40 derajat Celcius secara selama berminggu-minggu hingga akhirnya ia harus dilarikan ke rumah sakit pada 25 Desember 2019.
Chung dan orangtuanya mengira ia hanya menderita flu biasa karena ia tidak mengalami gejala lain selain demam. Sehingga Chung hanya mengonsumsi obat penurun demam yang dijual bebas.
BACA JUGA: Hasil Penelitian: Cairan Rokok Elektrik Bisa Rusak Sel Pelapis Pembuluh Darah
Karena merasa demamnya tak kunjung sembuh, Chung pun menjalani serangkaian pemeriksaan. Mulai dari malaria hingga penyakit autoimun.
“Setelah menduga aku terinfeksi malaria, penyakit autoimun, dan tes-tes lainnya, mereka menduga aku menderita pneumonia yang dilihat dari hasil pemeriksaan x-ray dadaku, di area paru-paru kiri paling bawah,” tulis Chung dalam unggahan di Instagram miliknya.
Setelah melihat hasil CT Scan-nya, Chung sangat terkejut karena memperlihatkan hal yang cukup mengerikan. Paru-paru Chung sudah berkabut dan ada titik-titik putih di tengahnya. Seluruhnya menutupi kedua paru-paru.
“Aku dibawa dengan ambulans untuk dirawat di perawatan yang lebih intensif. Mereka tidak dapat menentukan apakah scan menunjukkan adanya cairan, darah, bakteri, infeksi, dan sebagainya. Sehingga mereka (dokter) masih tidak bisa benar-benar mengobati penyebab gejalaku,” tambahnya.
Chung, yang dirawat di Rumah Sakit Holy Cross, menjalani lebih banyak tes termasuk bronkoskopi, yang akhirnya mengungkapkan penyebab paru-parunya rusak.
BACA JUGA: Vape, Bahaya Tidak sih?
“Setelah melakukan lebih banyak tes dan bronkoskopi, akhirnya ditentukan bahwa tidak ada infeksi dan jaringan paru-paruku benar-benar hancur akibat menggunakan Juul, vape dan minyak kartrid,” ujarnya.
Chung mengaku tujuan dari unggahannya ini adalah untuk memperingatkan orang lain akan dampak penggunaan vape dan Juul yang hingga saat ini masih banyak dilakukan orang-orang. []
SUMBER: HIMEDIK