JAKARTA–Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al- Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) DKI Jakarta, telah menggelar peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW pada Ahad (30/12/2018). Acara bertajuk ‘Doa Untuk Negeri’ ini digelar di kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Jl Utan Kayu, Jakarta Timur.
Pada acara Maulidul Anwar ini turut dihadiri perwakilan Rais Aam PWNU, Muqaddam Thariqah Tijani KH Muhammad Yunus Abdul Hamid dan Mudir Idaroh Wustho Ketua Jatman DKI Jakarta, KH Muhammad Danial Nafis.
BACA JUGA: PBNU: Peringatan Maulid Nabi, Oase Kesejukan di Tengah Panasnya Tahun Politik
Narasumber utama dalam kesempatan mulia ini adalah Prof Syarif Syekh Muhammad Fadhil Al Jailani, yang merupakan cicit dari Syekh Abdul Qadir al Jailani QS ke-25 asal Turki yang telah berada di tengah-tengah jemaah.
Dalam sambutannya Kiai Nafis menjelaskan secara garis besar dakwah di jalan Thoriqoh. Karena melalui Thoriqoh dari masyaikh-masyaikh dan guru-guru akan menjadi penghubung kita menuju Rasulullah SAW hingga Allah SWT.
Meski demikian, Khodimu Zawiyah Wa Ma’had Arraudhah Ihsan Foundation, sekaligus Syekh Syadziliyah Qodiriah tak menampik bahwa di Jakarta banyak ragam jemaah Thariqoh.
“Ini menjadi tugas untuk mensyiarkan dan mendakwahkan (jalan thoriqoh), khususnya di DKI yang memiliki banyak perbedaan kultur di dalamnya. Karena yang mempunyai sanad (silsilah) itulah yang mempunyai kekuatan jaringan dari bawah sampai ke atas (Rasulullah shallallahu alaihi wasallam),” terang Kiai Nafis.
Sementara itu, KH Muhammad Yunus juga menerangkan tarikat itu adalah sebuah jalan atau metoda tasawuf atau sufisme dalam ajaran Islam. Secara konseptual terkait dengan ḥaqīqah atau kebenaran sejati.
BACA JUGA: Peringati Maulid Nabi, Kapolres Padangsidimpuan Undang Puluhan Penggali Kubur
“Dengan kata lain jalan dan tujuan cita-cita kita mendapat berkah dan ridha Allah SWT. Jadi thariqah itu jalan atau cara kita untuk dekat dengan Allah, untuk mendekatkan diri kepada Allah yaitu dengan thariqah,” ungkapnya.
Menurutnya, Thariqoh itu cara seluruh umat manusia yang ingin mendapat ampunan Allah SWT.
“Sehingga bagaimana kita ingin dekat tetapi bapak atau ibu-ibu hadirin semua ingin menuju ke sana tapi tidak tahu caranya,” ujar syekh Yunus. []
SUMBER: AKTUAL