CINA—Minoritas etnis Muslim Hui di Cina khusunya anak muda dilaporkan telah mendapat larangan pendidikan agama di masjid. Tentu ini adalah gangguan yang tidak diinginkan bagi mereka dalam menjalani kehidupan.
Ketakutan terbesar Muslim Hui adalah pemerintah Cina memberlakukan tindakan keras di provinsi Gansu seperti penerapan tindakan keras terhadap Muslim Uighur di wilayah Xinjiang.
Selama ini, etnis China Muslim Hui berhubungan baik dengan pemerintah selama berpuluh-puluh tahun. Banyak Hui diawasi dengan detasemen karena pihak berwenang telah menempuh Xinjiang dengan peraturan darurat militer, pos pemeriksaan polisi bersenjata, pusat pendidikan ulang, dan koleksi DNA massal.
Namun pada Januari lalu, pejabat pendidikan dari pemerintah daerah di daerah Guanghe, yang merupakan daerah Muslim terbesar, melarang anak-anak menghadiri pendidikan agama selama liburan Tahun Baru Imlek. Itu berlangsung selama beberapa minggu sekitar hari libur umum yang dimulai pada Kamis (15/2/2018).
Tidak jelas apakah larangan tersebut, serupa dengan yang digunakan oleh pihak berwenang di masyarakat Uighur atau akan berlanjut setelah liburan. Namun tampaknya sesuai dengan peraturan nasional baru yang mulai berlaku pada 1 Februari yang bertujuan untuk meningkatkan pengawasan atas agama.
Warga di kota Linxia, ibu kota Provinsi Gansu yang disebut daerah ‘otonom’ untuk orang-orang Hui, sekitar 50 kilometer barat Guanghe, mengatakan pembatasan serupa terjadi di sana. “Kami merasa ini konyol dan tercengang,” kata Li Haiyang, seorang imam Hui dari provinsi timur Henan yang dalam artikel online beredar luas mengecam kebijakan tersebut karena melanggar konstitusi China
Dilansir Reuters, pelarangan tersebut telah disampaikan secara verbal dalam beberapa tahun terakhir. Namun, Li mengatakan, penerapannya tidak merata dan sering diabaikan. Peluncuran yang lebih kuat tahun ini menunjukkan pihak berwenang sangat serius dalam hal penegakan hukum.
Pemerintah provinsi Linxia, yang mengawasi kota Linxia dan Guanghe, tidak memberikan rincian kebijakan tersebut, namun undang-undang Cina mewajibkan adanya pemisahan agama dan pendidikan. []
SUMBER: REUTERS, HALALLIFESTYLE