CINA—Eks tahanan kamp “pendidikan ulang” Muslim Cina mengatakan bahwa mereka dipaksa untuk minum alkohol dan makan daging babi selama ditahan. Upaya ini diklaim sebagai bagian dari upaya Beijing untuk menahan perbedaan pendapat dan memastikan Muslim tunduk kepada pemerintah pusat.
Menurut laporan Newsweek, Jumat (18/5/2018), sebanyak 1 juta Muslim Cina diyakini telah ditahan di kamp-kamp milik pemerintah komunis. Mayoritas para tahanan berasal dari provinsi Xinjiang, yang dengan gigih menolak upaya Beijing untuk menanamkan budaya Cina.
Mantan tahanan kamp, kini telah mengatakan kepada The Washington Post seberapa jauh Cina bersedia untuk menghancurkan minoritas Muslim.
Para tahanan Muslim mengalami cuci otak, penghinaan dan penyiksaan agar mereka tunduk kepada Partai Komunis dan Presiden Xi Jinping. Mereka ditahan tanpa mendapat hak mendapat pengacara hingga membuat para tahanan tidak berdaya.
Kayrat Samarkand mengatakan kepada Post bahwa dia ditahan selama tiga bulan setelah kembali dari perjalanan ke Kazakhstan. Samarkand mengatakan dia dipaksa untuk mempelajari propaganda Cina selama berjam-jam dan memberikan pujian kepada Xi.
“Mereka yang tidak menaati aturan, menolak untuk bertugas, terlibat perkelahian atau terlambat untuk studi, tangan dan pergelangan kaki mereka akan diborgol selama 12 jam,” kenangnya.
Narapidana lain mendukung klaim Samarkand. Mantan tahanan Omir Bekali ditangkap saat sedang dalam perjalanan dari rumahnya di Kazakhstan untuk mengunjungi keluarganya.
Bekali mengatakan bahwa orang-orang yang dicurigai sebagai ‘ekstrimis’ dipaksa untuk minum alkohol dan memakan babi sebagai hukuman. []
SUMBER: NEWSWEEK