CINA–Kementerian Luar Negeri Cina menolak seruan Internasional yang mendesak agar membebaskan Muslim Uighur. Cina menyebut surat yang telah ditandatangai 22 negara itu “mengabaikan fakta-fakta, memfitnah dan menyerang Cina dengan tuduhan yang tidak beralasan, secara terang-terangan mempolitisasi masalah-masalah hak asasi manusia dan secara kasar mencampuri urusan dalam negeri Cina”.
“Cina sangat tidak senang dan menentang hal ini, kami sudah mengajukan pernyataan keras ke negara-negara terkait,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang, seperti dilansir dari Sky News, Kamis (11/7/2019).
BACA JUGA: 22 Negara Barat Desak China Akhiri Penahanan Muslim Uighur
Sebelumnya diberitakan 22 negara telah menyerukan agar Cina melepaskan etnis Uighur yang ditahan di Xinjiang. Teguran itu menjadi langkah gabungan pertama di Dewan Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) dalam isu Xinjiang.
Cina diperkirakan telah secara sewenang-wenang menahan hingga satu juta Muslim di penjara-seperti pusat penahanan di Xinjiang, dengan laporan tentang perlakuan keras dan kondisi kehidupan yang buruk di dalamnya.
Cina segera membantah telah melakukan pelanggaran di pusat-pusat tersebut dan menyebutnya sekolah pelatihan yang bertujuan menyediakan keterampilan yang dapat dipekerjakan dan memerangi ekstremisme.
Surat yang ditujukan kepada ketua forum OHCHR yang bertanggal 8 Juli itu ditandatangani 22 negara. Australia, Kanada, dan Jepang bersama negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Swiss menjadi penandatangan surat tersebut.
BACA JUGA: Soal Muslim Uighur, Ini Harapan MUI terhadap Pemerintah China
Tapi Amerika Serikat (AS) yang keluar dari OHCHR tahun lalu tidak ikut menandatanganinya. Sementara Indonesia belum dapat menandatangani surat apa pun di OHCRC. []
SUMBER: THE NATIONAL | SKYNEWS