HARI Sabtu kemarin, 16 Februari 2019, kami komunitas TNGP mengadakan kegiatan bagi nasi bungkus gratis ke tempat pembuangan sampah akhir di Cikolotok, Pasawahan. Sebenarnya hari itu kondisi badanku belum fit. Masih meriang. Tapi niat untuk ikut dlm kegiatan itu sangat kuat. Tak kurasa keringat dingin yang terus membasahi tubuhku.
Sekitar pukul 11 siang aku dan rombongan tiba di TKP. Kemudian kamipun membagikan nasi bungkus yang jumlahnya cukup lumayan kepada para pemulung di sana. Aroma sampah yang hmmmm, tidak membuat kami mengeluh. Melihat wajah-wajah sumringah dari bapak-bapak, ibu-ibu, bahkan anaka-anak kecil yang bekerja sebagai pemulung, membuat kami bahagia.
BACA JUGA: Renungan untuk Kita
Sisa nasi yang kami bawa masih lumayan banyak. Tiba-tiba datang seorang ibu yang memberi tahu bahwa di sekitar situ ada yayasan yatim piatu, yang memerlukan bantuan. Setelah berkoordinasi, kami pun sepakat untuk mendatangi yayasan itu.
Sesampainya di sana, pengurus TNGP bertemu pak ustad selaku pengurus yayasan. Kemudian kami pun masuk untuk sedikit mendengarkan cerita dari pak ustad. Katanya sudah tiga hari mereka kekurangan beras. Hari sebelumnya, anak-anak hanya bisa makan nasi sepiring berempat.
Dan hari itu, belum ada nasi sama sekali. Pak ustad dan istrinya hanya merebus daun singkong yang mereka petik sendiri dan membuat sambel. Anak-anak yang sudah menunggu untuk makan, hanya disuruh menunggu, seraya pak ustad berkata, “Tunggu dluu ya.. Nasi nya sedang dalam perjalanan.” Padahal pak ustad belum tahu dari mana akan datang nasi untuk anak-anak itu.
Sehabis sholat dhuhur pak ustad berdoa, semoga ada nasi yamg bisa dimakan anak-anak. Selesai pak ustad berdoa, tak lama kamipun datang. Sungguh maha dahsyat kekuatan doa. Aku tak tahan mendengar cerita pak ustad. Air mataku tak terbendung lagi, begitupun relawan yang lain. Miris, sedih.
BACA JUGA: Perempuan yang 2 Kali Datang ke Rumahku
Ya Allah… Selama ini aku sering mengeluh. Aku belum pandai bersyukur. Kami hanya membawa nasi bungkus, bentuk cinta untuk sesama. Semoga dapat membantu dan membawa kebahagiaan bagi mereka. Perjuangan kami takkan berhenti sampai di sini. Ini bukan riya atau pencitraan, karena kami tidak sedang berkampanye. Ini adalah bentuk perjuangan kami untuk meringankan beban sesama. Membawa kebahagiaan lewat sebungkus nasi. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word