Oleh: Hidayatusaadah
ANDAI daun itu mampu untuk mengungkap, mungkin ia tak akan pernah rela untuk pergi meninggalkan ranting. Andai awan itu mampu memberontak, mungkin ia akan tetap pada kondisinya dan tak akan pernah pergi dari langit.
Hidup ini mengenai aturan dan ketaatan. Kata mereka hati nurani itu tak pernah salah dan tak pernah berbohong. Benar, nurani itu selalu benar karena nurani adalah fitrah hubungan antara makhluk dan Khalik. Nurani itu ibarat alarm, alarm itu akan hidup ketika ada perbuatan yang salah dan tak sesuai dengan aturan. Itu yang kini dirasakan.
Cinta itu fitrah. Dan sang khalik telah sisipkan rasa itu di sudut qalbu yang terdalam. Dan rasa itu kini semakin dalam. Hingga kaki ini lelah untuk beranjak kembali. Tapi apalah arti sebuah rasa ketika semua itu telah menyalahi aturan, ketika daun gugur bukan dimusim gugur. Tak ada keindahan ketika daun itu gugur terlalu cepat.
Tuhan anugrahi rasa itu agar kita menjaganya dengan baik, bukan untuk digunakan di jalan yang belum halal. Allah telah siapkan jalan bagi mereka yang memiliki fitrah cinta yaitu dengan sebuah pernikahan, bukan jalan yang belum halal.
Bukan hal yang mudah memang, menahan diri ketika fitrah itu muncul secara tiba-tiba. Namun hati nurani itu sendirilah yang akan memegang kendali respon kita ke depannya. Semoga kita senantiasa menjadi hamba-Nya yang taat dengan meninggalkan segala apa yang dilarang-Nya. []