CINTA membawa Bogart Lamprey, seorang pria dari kota di pedalaman Australia, memeluk hidayah. Dia memutuskan masuk Islam setelah jatuh cinta pada seorang wanita bernama Noora Al Matori.
Noora adalah seorang wanita kelahiran Irak yang dibesarkan di Australia. Dia dan Bogart pertama kali bertemu di sebuah sebuah kafe di kota pedalaman Wagga Wagga.
Selama enam bulan sejak melihat Noora, Bogart bolik-balik ke kafe yang sama dengan harapan bisa melihat Noora lagiuntuk menyapa dan mengenalnya lebih jauh.
“Setiap kali datang ke sana, saya tanya wanita tua yang bekerja di situ mengenai Noora,” kata Bogart.
BACA JUGA: Joram Van Klaveren, Mantan Politisi Belanda dari Partai Anti-Islam, Jadi Mualaf
Setelah berusaha beberapa kali dia pun akhirnya bisa ngobrol dan minum kopi bersama. Namun, bagi Noora, hubungannya dengan Bogart kala itu tak lebih dari persahabatan.
“Saya menganggapnya sebagai teman. Saya besar di lingkungan orang Australia. Teman saya banyak. Jadi tak ada masalah dengan hal itu,” kata Noora.
Noora bahkan mengaku tak pernah membayangkan dirinya akan berjodoh dengan seseorang yang bukan berasal dari Timur Tengah.
Sejak perkenalan mereka, rupanya Bogart terus mendalami budaya dan kehidupan Noora.
“Saya jadi tahu dan memahami agama ini, saya memeluknya, saya belajar Al-Quran setiap malam dan akhirnya masuk Islam,” kata Bogart.
Ketika pria Australia itu memberitahu keluarganya bahwa dia akan masuk Islam, mereka jelas tak gembira.
“Mereka pikir saya akan gabung dengan ISIS,” katanya.
Sikap tak jauh berbeda juga diterima Bogart dari keluarga Noora saat dirinya mengatakan ingin mempersunting wanita itu menjadi istrinya. Hal ini diketahui dari penuturan Noora.
“Saat saya bilang ke ayah bahwa Bo suka saya dan akan datang minta restu, ayah saya memutuskan pergi liburan selama tiga bulan dan menggantung keinginan Bo,” ujar Noora, “Dia ingin memastikan apakah Bo akan bertahan atau akan pergi,” lanjutnya.
Bogart ternyata mampu membuktikan kebulatan tekadnya, dia tidak ‘lari’ ke mana-mana. Selama ditinggal liburan oleh ayah Noora, Bogart justru menghabiskan waktu menjalin hubungan dengan anggota keluarga Noora lainnya.
Pasangan Bogart-Noora akhirnya mendapatkan restu dari kedua keluarga yang berlatar budaya berbeda itu.
Kedua keluarga akhirnya mencoba saling memahami budaya dan tradisi masing-masing, terutama ketika hari pernikahan kian dekat.
Bagi Bo, pilihannya sudah jelas, apakah keluarganya mau menerima atau tidak, dia akan lanjut dengan kehidupannya bersama Noora.
BACA JUGA: Perempuan Ini Putuskan Jadi Mualaf karena Melihat Shalat Berjamaah
Acara pernikahan Noora dan Bogart dihiasi dengan nuansa Timur Tengah. Kini, mereka telah menjalani empat tahun pernikahan dan telah dikaruniai seorang putri berusia tiga tahun bernama Jamila.
Jamila dididik sebagai seorang Muslim, tetapi mereka juga membesarkannya dalam dua budaya. Dia diajarkan bahasa Arab dan bahasa Inggris.
“Saya dan Bo sama-sama berharap hal yang sama darinya,” kata Noora.
“Aku hanya ingin dia tumbuh dan menghargai dirinya seperti kami menghargai dia,” ujar Bo. []
SUMBER: ABC NEWS