BANGLADESH–Sadat Rahman, remaja berusia 17 tahun asal Bangladesh menerima tempat pertama dalam upacara tahunan yang diselenggarakan oleh KidsRights Foundation, The International Children’s Peace Prize. Rahman mendapat penghargaan tersebut atas upayanya untuk memerangi penindasan online dan kejahatan dunia maya melalui aplikasi yang memungkinkan para remaja untuk melaporkan dengan percaya diri, mudah, dan meyakinkan.
Kabarnya, delapan penangkapan telah dilakukan sejak aplikasi buatan Rahman itu diluncurkan. Mereka yang ditangkap itu termasuk orang dewasa yang melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak secara online.
MVSlim melaporkan pada Jumat (27/22/2020), hampir 2.000 remaja di distrik Narail, Bangladesh telah menggunakan aplikasi tersebut.
BACA JUGA: Rekomendasi 5 Aplikasi Alquran Android Terbaik
“Pertarungan melawan cyberbullying seperti perang, dan dalam perang ini, saya adalah seorang pejuang. Jika semua orang terus mendukung saya, maka bersama-sama, kita akan memenangkan pertempuran melawan cyberbullying ini,” kata Rahman dalam pidatonya, saat menerima penghargaan pada sebuah upacara di Den Haag, Belanda, 13 November lalu.
Inspirasi di balik aplikasinya berasal dari kisah tragis yang pernah dia dengar sebelumnya, tentang seorang gadis berusia 15 tahun, yang bunuh diri setelah serangkaian penindasan maya. Rahman menyadari bahwa masalah utama perundungan online di antara pengguna yang lebih muda, adalah bahwa mereka takut melaporkannya kepada orang tua atau pihak berwenang.
Aplikasi buatan Rahman berhasil mengatasi ketakutan ini. Setelah melaporkan penindasan online apa pun, pengguna dihubungkan dengan relawan penghubung, yang mewakili atau mengadvokasi atas nama mereka kepada polisi atau pekerja sosial setempat.
Fitur lain dari aplikasi ini mendidik pengguna tentang apa yang merupakan perilaku predator seksual dan bagaimana cara menghindarinya.
BACA JUGA: 5 Aplikasi Jodoh Ini Dirancang Khusus Buat Muslim
Pencapaian Rahman atas aplikasi yang sangat bermanfaat itu bahkan mendapat apresiasi dari Malala Yousafzai, peraih Nobel 2014. Malala juga merupakan penerima penghargaan yang sama sebelum Rahman. Dia berbicara pada upacara tersebut melalui Livestream.
“Dia mengimbau anak muda di seluruh dunia untuk menghentikan penindasan maya dan membantu teman sebaya di komunitas mereka yang menderita kekerasan mental dan emosional. Sadat adalah pembuat perubahan sejati,” kata aktivis terkenal itu.
Selain penghargaan, Rahman juga diganjar dengan hadiah uang € 100.000 (£ 90.000 atau $ 118.000). Uang itu, akan digunakan Rahman untuk menyempurnakan dan mengembangkan aplikasi buatannya lebih lanjut.
“Dan mudah-mudahan dapat menjadi model bagi seluruh dunia,” harapnya. []
SUMBER: MVSLIM