TELAH kita ketahui bahwasanya perbuatan dosa itu merupakan perbuatan yang dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya. Ciri dosa sangat kentara mewarnai seorang Muslim jika sudah melakukannya.
Sudah menjadi kewajiban kita untuk menjauhi perbuatan tersebut. Hanya saja, terkadang kita lengah dengan apa yang kita lakukan. Hal ini mungkin disebabkan ketidaktahuan Anda atas apa yang Anda lakukan.
Untuk itu, jika Anda ingin belum mengetahui mana perbuatan yang berdosa dan tidak, kami akan menjelaskannya pada Anda.
Perbuatan dosa memiliki ciri-ciri khusus.
BACA JUGA: Laa Ilaha Illallah, Kalimat yang Mampu Merobohkan Ribuan Dosa
Apa sajakah ciri dosa itu?
Ciri Dosa Pertama
Perbuatan yang mengandung unsur dosa di balik itu, maka seseorang yang melakukan suatu perbuatan cenderung tidak ingin diketahui oleh orang lain.
Ciri Dosa Kedua
Orang yang berbuat dosa, maka perasaannya terasa gelisah. Apakah Anda pernah mengalami kedua hal itu?
Jika Anda pernah merasakan kedua hal tersebut, maka segeralah bertaubat, memohon ampun kepada Allah. Mengapa? Karena perbuatan dosa akan memberikan efek yang buruk bagi Anda. Bukan hanya di akhirat, bahkan di dunia pun Anda akan merasakannya. Apakah itu?
Ciri Dosa, Berikan Pengaruh Buruk pada Pelakunya
Orang yang berbuat dosa, yakni orang yang berbuat kemungkaran, maka akan memberikan pengaruh tertentu pada pelakunya.
Kemungkaran dari dosa-dosa yang diperbuat itu, akan memasuki hati, meracuni pikiran, melemahkan dorongan berbuat baik, membutakan mata hati, menghilangkan rasa malu, menjauhkan pikiran dan kesadaran dalam mengingat Allah. Naudzubillah.
Jangan biarkan diri kita termasuk dalam keadaan seperti itu.
Ciri Dosa, Apa yang Harus Dilakukan Jika Terlanjur Melakukannya?
Jika kita pernah melakukan perbuatan dosa, maka sebelum dosa itu mempengaruhi diri kita, segeralah bersihkan diri dengan perbuatan yang baik.
BACA JUGA: Dosa yang Tidak Diampuni Allah SWT
Salah satunya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tak lupa lakukanlah silaturahim dengan orang-orang yang shalih, yang akan menghilangkan potensi Anda untuk melakukan perbuatan dosa kembali. []
Sumber: Disarikan dari Helmi Azis, Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam DR. KHEZ Muttaqien Purwakarta