DALAM agama Islam umatnya senantiasa harus memiliki sifat sabar dan harus beriman, juga menggunakan akalnya. Ketiga hal ini harus senantiasa dimiliki setiap muslim, agar bisa hidup dengan lebih tenteram.
Rasulullah SAW juga selalu mencontohkan sikap dan sifatnya tersebut, dalam akhlaknya yang sempurna. Lalu apa ciri dari orang yang sabar, beriman dan juga berakal?
Dikutip dari Republika, Rasulullah SAW berwasiat kepada sahabat Ali bin Abi Thalib. Di antaranya adalah tentang ciri-ciri orang yang sabar, beriman dan berakal dalam kehidupannya.
BACA JUGA: 6 Langkah Menguatkan Kesabaran
Ciri-ciri ini juga bisa kita baca dalam kitab Washiyat Al-Musthafa, yang isinya adalah wasiat-wasiat Rasulullah SAW ke Ali bin Abi Thalib. Kitab ini disusun Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy Syarani Al Anshari Asy Syafi”i Asy Syadzili Al Mishri atau dikenal sebagai Imam Asy Syaran. Berikut penjelasannya berdasarkan hadits Rasulullah SAW.
1 Ciri orang yang sabar
Sebagai orang muslim kita dituntut untuk memiliki kesabaran. Sebagaimana Allah SWT telah memerintahkan kesabaran, Dia juga telah menyediakan beberapa jalan yang mengarah ke sana. Setiap kali Allah menetapkan sesuatu, Dia memberikan bantuan yang diperlukan.
Sesungguhnya, Allah SWT tidak pernah menimbulkan penyakit kecuali Dia memberikan obatnya. Meskipun sulit bagi jiwa, kesabaran itu tetap bisa dicapai dan layak untuk diperjuangkan.
Orang yang bersabar hatinya akan baik selalu berbaik sangka kepada Allah Azza wa Jalla dan juga manusia lainnya. Seperti disebutkan dalam hadits di bawah ini:
يَا عَلِيُّ، عَلَامَاتُ الصَّبْرِ حُسْنُ السَّرِيْرَةِ عِنْدَ اللهِ وَحُسْنُ الْخِدْمَةِ
Artinya: “Wahai Ali, Tanda-tanda orang sabar itu bagusnya hati di sisi Allah, dan bagus khidmatnya (pada agama).”
Ketika seseorang menambahkan tekadnya yang tulus, kemauan yang kuat, dan rasa hormat, kesabaran adalah hasilnya. Ketika ini terjadi, kesulitan menjadi tidak penting, kepahitan berubah menjadi kesenangan, dan penderitaan berubah menjadi kegembiraan.
Ada perjuangan terus-menerus antara kesabaran dan ketidaksabaran. Keduanya mencari kemenangan atas yang lain, tetapi kemenangan salah satu pihak akan dipastikan hanya ketika seseorang mendukung satu pihak melawan yang lain.
Ketika nafsu dan keinginan seseorang menjadi lebih kuat dan mendapatkan supremasi, sampai-sampai kelegaan tidak dapat dicapai, seseorang biasanya tergoda oleh janji-janji kepuasan dan dihalangi dari zikir dan perenungan ilahi tentang apa yang bermanfaat bagi seseorang baik di dunia ini maupun di akhirat.
2 Ciri orang yang beriman
Iman adalah hal mutlak yang harus dimiliki setiap Muslim. Tanpa keimanan, segalanya hanyalah kosong dan tak berarti. Selain seorang Muslim harus meyakini rukun iman sebagai bukti keimanannya, Allah SWT juga menyebutkan di dalam Surat Al-Anfal ayat 2-4 tentang ciri-ciri orang beriman yang sesungguhnya,
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka [karenanya] dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal, (2) [yaitu] orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. (3) Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki [ni’mat] yang mulia.” (4). (QS Al-Anfal [8]: 2-4).
Sementara itu, ciri orang yang beriman di antaranya tidak senang mengumpulkan harta. Tidak juga senang dengan wanita yang membawanya kepada keburukan, juga tidak suka berghibah.
يَا عَلِيُّ، لِلْمُؤْمِنِ ثَلَاثُ عَلَامَاتٍ بُغْضُ الْمَالِ وَبُغْضُ النِّسَاءِ وَبُغْضُ الْكَلَامِ فِيْ أَعْرَاضِ النَّاسِ
Artinya: “Wahai Ali, orang yang beriman itu punya tiga tanda, tidak senang menumpuk-numpuk harta (adapun punya harta digunakan untuk kemaslahatan di jalan Allah), dan tidak senang wanita (yang melemahkan dalam agama), dan tidak senang membicarakan tentang kecacatan orang lain.”
BACA JUGA: Sabar dan Ridha, Mana yang Lebih Utama?
3 Ciri orang yang berakal
Terakhir adalah ciri orang yang berakal adalah memiliki kesabaran. Juga, setiap hidupnya digunakan dalam rangka beribadah kepada Allah Azza wa Jalla. Bukan hanya ibadah wajib saja, termasuk baik kepada orang lain.
Juga sabar dalam menghadapi masalah dan musibah, termasuk berbuat baik kepada orang yang memperlakukan kasar dirinya.
يَا عَلِيُّ، لِلْعَاقِلِ ثَلَاثُ عَلَامَاتٍ اَلْاِسْتِعَانَةُ بِالدُّنْيَا عَلَى الْآخِرَةِ وَاخْتِمَالُ الْجَفَا وَالصَّبْرُ عَلَى الشَّدَائِدِ
Artinya: “Wahai Ali, orang yang punya akal waras itu tandanya ada tiga. Yaitu menggunakan dunianya untuk kepentingan akhirat, dan sabar diperlakukan kasar orang lain, dan sabar atas situasi-situasi sulit.” []
SUMBER: SAHIJAB