PADA setiap kesusahan yang menimpa diri, selaiknya kita merenung, interospeksi diri dan mohon ampun pada Ilahi.
Tidak semata-mata ini terjadi, tidak serta merta musibah menghampiri, kecuali ada sebab yang mengakibatkannya.
Boleh jadi karena kezaliman, dosa dan kesombongan yang kita lakukan. Ada perbuatan yang mengundang merebaknya wabah, resahnya hidup, pedihnya bencana, dan nestapanya kehilangan.
BACA JUGA:Â 4 Tingkatan Manusia dalam Membantu Kezaliman
Bandul kezaliman yang diayun para pendurhaka, si congkak pembuat dosa, dan si sombong penentang Rabb Yang Maha Kuasa, akan kembali mengayun ke arahnya. Lebih keras, lebih dahsyat akibatnya.
Kedzaliman atas diri sendiri karena menolak syariat-Nya, kedzaliman pada sesama, juga hewan, tumbuhan dan alam semesta akan berbalik pada pelakunya.
Allah punya cara sendiri untuk menjukkan kekuasaan, keagungan dan keperkasaan-Nya. Allah punya tentara yang boleh jadi nampak sepele, tapi dahsyat luar biasa.
Cukuplah jadi pelajaran bahwa kekuasaan Raja Abrahah dengan tentara gajah yang dibanggakan, digadang-gadang dan menggetarkan itu babak belur oleh burung.
.
Kekuasaan Fir’aun yang meraksasa luluh lantak oleh air yang sekilas amatlah lembut. Tapi yang lembut ini bisa membadai dan mematikan.
Tanah dengan gempa bumi dahsyat telah menenggelamkan kebebalan Kaum Nabi Luth yang congkak bergelimang syahwat.
Angin merobek keangkuhan tentara Kafir Quraisy dalam Perang Khandaq, juga membinasakan Kaum Nabi Hud dan Nabi Shalih.
Tentara Allah itu banyak, beragam dan bisa berwujud apa saja. Hingga seekor lalat pun bisa membunuh Raja Namrud yang kokoh dan perkasa.
Lebih kecil dari lalat pun bisa, makhuk mungil tak kasat mata pun sangat memungkinkan. Virus corona seperti hari ini misalnya, patut jadi renungan bagi kita semua.
Kota Wuhan lumpuh, negara Cina kelabakan, mancanegara terbelalak mendengarnya.
BACA JUGA:Â Apakah Penyakit karena Corona Baru Bisa Disembuhkan?
Kota Wuhan dieksploitasi beberapa hari saja, terbelalak mata dunia dibuatnya. Muslim Uighur dianiaya, Gaza diekploitasi lebih sepuluh tahun lamanya, tapi dunia seolah menutup mata.
Ada apa?
Corona oh corona. Ya Allah ampuni dosa kami, lindungi kami dari wabah yang menyakitkan, bencana yang membinasakan. []