PRANCIS–Tiga warisan Arab, yaitu couscous, Aflaj (sistem irigasi) dan pacuan unta telah masuk dalam daftar warisan budaya dunia tak benda PBB.
Uni Emirat Arab (UEA) telah menyerahkan Aflaj, sistem saluran air yang digunakan untuk irigasi pertanian di Al Ain kepada UNESCO. Kemudian Kesultanan Oman meminta UNESCO untuk mendaftarkan balapan unta sebagai warisan dunia tak benda.
BACA JUGA: Mengenal Kitab Kuning; Warisan Semangat Belajar para Ulama Terdahulu
Lalu permintaan untuk memasukkan couscous, bahan pokok biji-bijian yang sangat disukai di Afrika Utara, telah diajukan oleh Aljazair, Maroko, Tunisia, dan Mauritania.
Dalam hal ini, Uni Emirat Arab telah berhasil mendaftarkan 11 budaya dan tradisi Arab pada Daftar Perwakilan Warisan Budaya Tak Benda kepada PBB.
Beberapa negara Arab mengajukan budaya dan warisannya ke PBB untuk menunjukkan keanekaragaman tradisi dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya budaya, sekaligus memastikan pengakuan tradisi Arab di dunia internasional.
Warisan dunia tak benda Aflaj dianggap telah menyoroti signifikansi, pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan pembangunan dan pemeliharaan sistem jaringan irigasi tradisional UEA, yang bertujuan untuk memastikan distribusi air yang adil.
Kemudian balapan unta, berfokus pada seni balap, dipandang sebagai warisan Arab yang menggambarkan kemeriahan dalam kehidupan sosial.
BACA JUGA: Bukan Orang Arab, Inilah Muslim yang 30 Tahun Jadi Pembuat Kaligrafi di Masjid Nabawi
“Dimasukkannya Aflaj dan Balap Unta dalam Daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO adalah pencapaian besar yang memperkuat posisi negara kita sebagai inkubator warisan yang kaya dan kebanggaan nasional,” kata Mohamed Khalifa Al Mubarak, ketua Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Abu Dhabi.
Sementara itu Couscous, hidangan favorit di seluruh wilayah Maghrib dan sekitarnya juga masuk dalam daftar warisan budaya dunia tak benda PBB setelah diajukan Aljazair, Maroko, Tunisia, dan Mauritania. Couscous dianggap sebagai hidangan istimewa yang bisa mempersatukan dan membawa perdamaian dalam kehidupan berkeluarga.
“Couscous selalu hadir di setiap acara sosial atau budaya. Itu merupakan hidangan yang wajib ada dan istimewa,” ungkap perwakilan ketiga negara dalam sebuah presentasi. []
SUMBER: THE ARAB WEEKLY