CHINA mengeluarkan pernyataan bahwa wabah COVID-19 terbaru di negara itu terjadi sangat “rumit,” karena varian Delta mendorong jumlah infeksi harian ke titik tertinggi sejak Januari 2021.
Sebanyak lebih dair 124 kasus terinfeksi COVID-19 tercatat selama satu hari terakhir, termasuk 80 kasus penularan lokal, demikian rilis Komisi Kesehatan Nasional (NHC) pada hari Jumat (06-08-2021).
Penghitungan keseluruhan kasus infeksi virus COVID-19 ini di China sejak Desember 2019 sudah mencapai 93.498, termasuk 4.636 kematian.
BACA JUGA: Apa Hukum Memakai Masker di Saat Pandemi COVID-19?
Sebagian besar kasus lokal baru COVID-19 berada di provinsi Jiangsu timur, yang disebut-sebut sebagai pusat wabah virus baru China.
Infeksi varian COVID-19 baru tersebut sudah dilaporkan setidaknya di 15 provinsi sejak varian Delta yang sangat menular ditemukan di Nanjing, ibu kota Jiangsu, bulan lalu.
“Kebangkitan terbaru COVID-19 di China, terutama disebabkan oleh varian Delta, lebih rumit, tetapi epidemi umumnya dapat dikendalikan,” He Qinghua, seorang pejabat senior NHC, mengatakan pada konferensi pers.
“Selama pemerintah setempat secara ketat menerapkan berbagai tindakan pencegahan dan pengendalian, saya pikir epidemi sebagian besar akan terkendali dalam dua hingga tiga periode inkubasi,” kata He dikutip oleh Xinhua News.
https://www.youtube.com/watch?v=eYvCXsBme3w&t=39s
He mengakui bahwa gelombang saat ini “telah membebani upaya tanggapan, karena memiliki banyak sumber impor dan telah memengaruhi banyak orang dan tempat.”
BACA JUGA: Covid-19, Ini 5 Pandangan Umat terhadapnya
Wabah COVID-19 baru yang didorong oleh jenis Delta yang sangat menular ini, telah menyebar ke seluruh dunia sejak terdeteksi di India. Pihak berwenang China sendiri sudah mengambil tindakan tegas, termasuk pembatasan perjalanan dan kegiatan akademik. []
SUMBER: WORLD BULLETIN | AA | XINHUA NEWS