JAKARTA–Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam surveinya menyatakan di era millenial seperti saat ini, medsos menjadi sahabat sekaligus tempat bertanya bagi anak muda dalam belajar agama.
“Medsos telah mempengaruhi peran pendidikan agama anak muda zaman now,” kata Koordinator peneliti CSRC, Chaider S. Bamualim dalam acara seminar ‘Arah dan Corak Keberagamaan Kaum Muda Muslim Indonesia’ di Hotel Cemara, Menteng, Jumat (23/02/2018).
Menurutnya anak muda umumnya menyukai para ustaz yang digital friendly. Karena mereka dapat mengakses ceramah ataupun tausiyahnya secara mudah di manapun dan kapan pun menginginkannya.
“Akibatnya anak muda mengalami hibridasi identitas,” ujarnya.
Dia menjelaskan hibridari identitas adalah proses persilangan berdasarkan dinamika dan interaksi sosial-politik-keagamaan yang mereka alami dengan lingkungan sosialnya.
“Lembaga pendidikan maupun pemahaman keagamaan, baik yang diperoleh dari keluarga, lembaga formal, informal, internet dan media sosial menunjukkan persilangan nilai-nilai identitas yang saling mempengaruhi,” tuturnya.
Seperti diketahui, ini merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan terhadap kaum muda muslim generasi milenial (15-24 tahun).
Melibatkan kurang lebih 935an aktivis muda muslim yang terdiri dari 555 narsum in dept dan 380 narsum FGD dengan varian ideologi yang sangat beragam di 18 kota. []
Reporter: Tommy